Find Us On Social Media :

Wisatawan yang Menginap di Kamar Kontainer Berhasil Selamat dari Tsunami Banten

By Lalu Hendri Bagus Setiawan, Selasa, 25 Desember 2018 | 07:26 WIB

Konferensi pers pasca bencana tsunami Banten, di Menara Batavia, Jakarta Pusat (24/12/2018).

Baca Juga : Setelah Bertahan di Lokasi 

Laporan Wartawan Grid.ID - Lalu Hendri Bagus

Grid.ID - Musibah tsunami yang melanda Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung yang berada di pesisir Banten menelan banyak korban wisatawan yang sedang berlibur.

Meski begitu banyak wisatwan yang menginap di hotel dengan kamar yang terbuat dari kontainer selamat dari gelombang tsunami tersebut.

Hal itu diceritakan oleh Purnomo Direktur PT West Java yang mengelola kawasan tersebut saat ditemui Grid.ID dalam konferensi pers di Menara Batavia, Jakarta Pusat (24/12/2018).

"Banyak yang bisa selamat kemarin wisatawan yang tinggal di kamar-kamar yang terbuat dari konteiner," ujar Purnomo.

Baca Juga : Jenazah Dylan Sahara akan Dimakamkan di Ponorogo, Ini Alasannya

Ia menjelaskan, kamar kontainer terbuat dari besi sehingga layaknya kapal yang mampu menahan gelombang tsunami.

"Karena konteiner itu seperti kapal, ada beberapa tim kita yg liat di kamar kontainer mereka bisa diselamatkan karena tsunami ini bergerak mengambang jadi dia tetap disana dan orang didalamnya dapat selamat," ujarnya lagi.

Purnomo mengatakan, bencana yang terjadi pada Sabtu 21 Desember 2018 ini akan memberikan banyak pelajaran ke depan.

ia pun berencana akan membuat lebih banyak konsep kamar kontainer di Tanjung Lesung.

"Dan semoga itu buat pelajaran ke kita buat kedepan buat hotel hotel didaratan pantai pakai kamar kontainer," tuturnya.

Sejauh ini, menurutnya masyarakat dan karyawan yang bekerja di Tanjung Lesung sudah dilengkapi dengan edukasi kebencanaan.

"Sebenernya di Tanjung Lesung udah ada edukasi bencana dan pelatihan itu udah teratih karyawan kami dan titik titiknya udah tau," jelasnya.

Namun kondisi kejadian yang cepat saat tsunami datang membuat pengetahuan tentang evasuasi yang sudah didapat dari pelatihan tak sempat dipraktikkan.

"Tapi emang kondisi kemarin susasannya tidak bisa diprediksi dan cepat sekali suasananya tenang dan cerah setelah itu baru terjadi hujan lebat. sehingga apa yg sudah dilatih di training tidak bisa cepat dilakukan," tutupnya.

(*)