"Itu seperti meletuskan balon pelampung di dalam kolam, yang menyebabkan riak air di sekitarnya," papar Dr. Mirzam di tulisannya.
Baca Juga : Ifan Seventeen Menangis Sendu, Tak Kuat Sebut Nama Istri Serta Sahabat yang Jadi Korban Tsunami Banten
2. Pembentukan Kaldera atau Kawah Besar
Pembentukan kaldera akibat letusan gunung api di laut dapat mengubah keseimbangan volume air laut secara tiba-tiba.
Fenomena naiknya volume air laut secara tiba-tiba ini diibaratkan seperti penggunaan gayung di bak mandi.
"Menekan gayung ke bak mandi, kemudian membalikkannya adalah analogi pembentukan kaldera gunung api di laut," jelas Dr. Mirzam.
3. Material Gunung Api Longsor
Kemungkinan ketiga penyebab tsunami Banten-Lampung ialah longsornya material gunung api.
"Material gunung api yang longsor bisa menyebabkan perubahan volume air di sekitarnya," tulis Dr. Mirzam lebih lanjut.
Meski begitu, longsornya material Anak Krakatau yang diduga menjadi salah satu kemungkinan penyebab tsunami Banten-Lampung masih diragukan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Wawan Irawan.
4. Aliran Wedus Gembel Berkecepatan Tinggi