Grid.ID - Tak lama berselang, sekitar 1 minggu, kecelakaan maut terjadi lagi di jalur Bogor - Puncak - Cipanas, Jawa Barat, Minggu (30/04).
Sebelumnya kecelakaan maut terjadi di jalur Bogor menuju Puncak, tepatnya di Jalan Raya Puncak, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Puncak, Bogor,Jawa Barat, Sabtu (22/4/2017) petang.
Korban tewas dalam kecelakaan maut Puncak jilid 1 ada 4, Okta Riyansyah Purnama Putra (26), Kecamatan Sematang Borong, Kota Palemban; Jainudin, warga Kecamatan Sinar Galih, Kabupaten Bogor; Dadang (45), warga Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor; dan Diana Simatupang (24), warga Tangerang.
Sedangkan pada kecelakaan maut Jilid 2 di Puncak, hingga jam 16.00, tercatat ada 13 orang meninggal.
(BACA JUGA Inilah 10 Fakta Kecelakaan Maut Puncak Jilid 2, Nomor 3 Jadi Ngeri Naik Bus)
Lalu, apakah memang jalur puncak rawan kecelakaan?
Secara topografi lokasi jalur Puncak memang membahayakan.
Jalur yang berkelok serta naik dan turun menyebabkan pengemudi harus waspada.
Selain kecelakaan maut yang berlangsung 2 kali dalam bulan April 2017 ini, jalur Puncak, Jawa Barat juga pernah terjadi kecelakaan dahsyat.
1. Kecelakaan Bus 2016
Kecelakaan yang di Tanjakan Selarong, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, terjadi pada hari Minggu (14/2/2016),
Menurut Kasatlantas Polres Bogor, Akp Bramastyo Priyaji, bahwa kecelakaan ini bermula dari satu bus pariwisata yang hilang kendali saat melaju dari arah Puncak.
Kecelakaan beruntun yang terjadi di Tanjakan Selarong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menewaskan dua orang.
Kasatlantas Polres Bogor, AKP Bramastyo Priaji menjelaskan kronologis peristiwa tersebut bermula saat bus Mulya Sari Pratama bernomor polisi F 7575 WM yang mengangkut warga yang ingin berziarah melintas dari arah Cianjur menuju Jakarta.
Saat tiba di Tanjakan Selarong, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pukul 12.10 WIB, bus yang dikendarai Barkah Maulana (42) hilang kendali.
"Diduga karena bus mengalami rem blong, saat itu kondisi arus lalu lintas di Tanjakan Selarong menuju Jakarta sedang padat. Saat itu bus langsung menabrak mobil Honda City dengan nopol F 1078 KU yang berada di depannya," katanya kepada TribunnewsBogor.com.
(BACA JUGA Baru Sehari Doa Bersama, Kecelakaan Lebih Maut Malah Terjadi di Ciloto)
Lanjutnya, bus kembali menabrak mobil Toyota Innova dengan nomor polisi B 1132 CGY di depannya, dan juga mobil Kijang Grand dengan nomor polisi B 1569 EMH.
Setelah itu, sopir bus membanting setir ke jalur kanan dan menabrak motor Honda Beat dengan nomor polisi F 2859 LZ yang sedang terparkir di pinggir jalan.
Sepeda motor Honda Supra yang datang dari arah Jakarta menuju Puncak juga sempat tertabrak bus.
"Kemudian bus menabrak truk engkel bernopol F 8145 VP pengangkut batu yang datang dari arah bawah. Lalu, bus terguling ke kiri dan menabrak tiang listrik," tambahnya.
Akibat kejadian ini, mobil Honda City ringsek bagian belakang, sementara pengendaranya bernama Asep selamat.
Mobil Toyota Innova juga rusak berat, sementara mobil Toyota Kijang Grang mengalami penyok di sebelah kanan.
Peristiwa ini menewaskan dua korban jiwa, yakni sopir truk, Yusnia (35), warga Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Serta Maulana (45), sopir bus warga Kabupatan Cianjur, Jawa Barat.
Adapun korban luka ringan yakni sebanyak 64 orang, 6 diantaranya mengalami luka sedang dan berat.
2. Kecelakaan Bus Tabrak Minimarket
Kecelakaan bus di jalur puncak Bogor pada Minggu (22/5/2016).
Kecelakaan tersebut terjadi di depan Simpang Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bus itu terlihat menabrak tiang yang berada di depan Indomaret di kawasan Puncak Bogor.
Kecelakaan bus pariwisata PO Kurnia ini sedang dalam penaganan petugas unit laka lantas Polres Bogor.
3. Kecelakaan Truk Tangki 2016
Dua orang tewas akibat tertabrak truk tangki di Jalan Raya Gadog Kilometer 12, Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu pagi, (3/09/2016).
Rem pada truk tidak berfungsi sehingga laju kendaraan besar itu tidak terkendali sebelum akhirnya menabrak 2 sepeda motor dan 1 mobil.
Kecelakaan serupa di kawasan wisata Puncak, Bogor, sudah berkali-kali terjadi.
Sekitar pukul 07.15, sebuah truk tangki colt diesel berkapasitas sekitar 8.000 liter melaju dari arah Puncak menuju Gadog.
Namun, tepat di penurunan Selarong, jembatan Gadog, truk hilang kendali lalu menabrak 2 motor dan 1 mobil.
Sebuah tiang listrik dan lampu jalan juga rusak akibat terhantam truk bernomor polisi B-9024-TFA itu.
Saat insiden terjadi, pihak kepolisian baru akan melakukan pengaturan satu jalur menuju Puncak pada pukul 08.00.
Pengaturan itu rutin setiap Sabtu dan Minggu atau hari libur untuk mengantisipasi kemacetan menuju dan dari Puncak.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Bogor Inspektur Dua Asep Saefudin mengatakan, kedua korban yang meninggal adalah Komarudin (43), warga Cipanas, Cianjur; dan Sopiandi (29), wargaMegamendung, Bogor.
Truk itu menabrak sepeda motor Honda CB100 yang dikendarai Komarudin dan sepeda motor Honda Supra Fit yang dikemudikan Sopiandi.
Adapun mobil Daihatsu Feroza yang ikut tertabrak dikemudikan oleh Fauzi Lukman Alawi, warga Tasikmalaya.
(BACA JUGA Inilah Orang yang Pertama Kali Mengabarkan Kecelakaan Natasha Rossdiana, Sempat Dikira Menipu oleh Keluarga)
Mobil Fauzi lalu menabrak kendaraan Daihatsu Ayla yang dikemudikan oleh Fadlan Adriansyah, warga Jakarta Utara.
Menurut Dede Hasim yang menyaksikan insiden tersebut, truk tangki yang melaju tanpa kendali terlebih dulu menabrak kedua sepeda motor lalu oleng dan terbalik hingga berhenti tepat di tiang listrik di Jalan Raya Gadog-Cisarua Kilometer 12.
"Beban truk yang berat menambah kecepatannya. Apalagi, remnya blong," lanjut Asep. Ia menambahkan, Komarudin yang tertabrak mengalami luka dan patah di bagian tangan kanan, serta luka di kepala. Adapun Sopiandi luka berat di kepala.
Kedua korban meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi. Sabtu malam, keduanya telah tiba di rumah duka. Pengemudi truk tangki, Ahmad Suja'i (24) kini diperiksa polisi.
4. Kecelakaan bus 2016
Kecelakaan bus periwisata yang juga melibatkan satu unit sepeda motor di Jalan Raya Puncak tepatnya di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, disebabkan bus mengalami rem blong.
Sopir bus, Jaenudin (38) mengatakan peristiwa tersebut bermula saat dirinya tengah mengangkut rombongan keluarga asal Pamulang, Tengerang Selatan usai menginap di sebuah vila di kawasan Puncak sekira pukul 13.30 WIB.
Saat itu, bus pariwisata Kurnia dengan nomor polisi G 1747 AE yang dikendarainya tiba-tiba mengalami rem blong. Dia kemudian membanting kemudi ke sisi kanan jalan dan menabrak tiang listrik dan plang reklame yang berada di sisi jalan.
"Tadi itu lagi satu arah ke bawah. Pas di turunan bus remnya tidak berfungsi. Saat bus terus melaju kencang saya berinisiatif membanting kemudi ke kanan dan menabrakkan badan bus ke tiang listriknya supaya berhenti," katanya, Minggu (22/5/2016).
(BACA JUGA Mengenaskan! Presenter TV Cantik Yang Akan Segera Menikah Ini Tewas dalam Kecelakaan Maut di Mampang)
Beruntung saat kejadian tidak ada kendaraan sepeda motor dari arah berlawanan. Namun, ketika membanting stir ke arah kanan muncul sepeda motor yang hendak keluar dari minimarket.
Akibatnya, Jaenudin yang mengalami luka benturan di bagian dada akibat terimpit kemudi bus dibawa ke RSPG Cisarua. Dia selanjutnya dibawa ke Unit Laka Lantas Polres Bogor untuk dimintai keterangan.
"Saya lukanya di bagian dada, terbentur kemudi bus, kaki juga sama. Untungnya saya sama penumpang selamat semua," tambahnya.
Sementara, berdasarkan dari data Unit Laka Lantas Polres Bogor saat ini terdapat empat orang yang masih di rawat di rumah sakit yakni Badri (kernet bus), Ulifatun (penumpang bus), Anwar (penumpang bus), dan yang terparah Nadia (pengendara sepeda motor).
Hingga kini, bus pariwisata dan sepeda motor yang mengalami kecelakaan masih berada di lokasi kejadian menunggu proses evakuasi dari petugas.
5. Kecelakaan Truk Tronton 2015
Tabrakan maut di tahun 2015 ini melibatkan 11 kendaraan terjadi di Jalan Raya Puncak, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu (11/3/2015) malam.
Dalam peristiwa itu, dua orang tewas dan tujuh lainnya mengalami luka-luka. Korban tewas adalah Fany (36), penumpang mobil Toyota Avanza nopol B 1652 BZA dan Endang (42) seorang pejalan kaki.
Penyebab kecelakaan disebabkan truk tronton yang mengangkut blok besi hilang kendali di jalan menurun dan menabrak empat kendaraan di depannya.
Truk baru berhenti dan kemudian terbakar setelah menabrak ruko di sebelah kiri jalan. Sopir truk maut dan kondekturnya melarikan diri beberapa saat setelah kejadian.
(BACA JUGA Waduh, 193 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun. Ini Penyebabnya)
Tabrakan maut itu menyebabkan Toyota Avanza nopol B 1652 BZA yang berada di depannya hancur. Satu penumpang Avanza tewas di lokasi kejadian.
"Avanza yang ditabrak tronton terdorong dan menabrak bagian belakang truk F 9093 FD sehingga truk tersebut memutar dan melintangi jalan," kata Ipda Asep Saepudin.
Saat bersamaan dari arah berlawanan datang mobil pick up pengangkut barang bekas dan sedan Mitsubishi Lancer B 1331 EA dikemudikan Damar (25) bersama Dani (25) pacarnya warga Jakarta Timur. (*)