Peningkatan status ini diambil dari hasil pengamatan yang diambil petugas pada Rabu (26/12/2018) kemarin.
KESDM, Badan Geologi dan PVMBG juga mencatat adanya tremor dari aktivitas Gunung Anak Krakatau, dengan amplitudo 8-23mm.
Suara dentuman juga beberapa kali terdengar di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau
Aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau juga menyebabkan hujan abu dan pasir di Cilegon dan sebagian Kota Serang, Banten.
"Angin dominan ke arah barat daya membawa abu vulkanik erupsi Gunung Anak Krakatau dominan. Namun pada ketinggian tertentu angin ada yang ke arah timur sehingga hujan abu dan pasir tipis di Cilegon dan sebagian Serang," ujar Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, yang dikutip Grid.ID dari akun Twitter @Sutopo_PN.
Karena peningkatan status menjadi Siaga, masyarakat dilarang untuk mendekati Gunung Anak Krakatau di radius lima kilometer.
(*)