Grid.ID - Presiden Joko Widodo memperingati Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2017 bersama sejumlah pegiat gemar membaca se-Indonesia di Istana Negara, Selasa (2/5/2017).
Hadir lebih dari 35 orang yang membuka taman bacaan di pelosok Indonesia. Ada yang berasal dari Jakarta, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur hingga Papua.
Dalam kata sambutan, Presiden Jokowi mengaku gembira bisa bertemu para pegiat gemar membaca itu.
"Saya kira, ini sebuah kegiatan yang memang di tempat manapun yang di desa di kampung-kampung ini sangat diperlukan sekali oleh anak-anak kita," ujar Jokowi yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Jokowi sudah mendengar kisah perjuangan beberapa orang yang hadir. Kisah bagaimana mereka berjuang di segala medan agar anak-anak di pelosok negeri, tersentuh buku bacaan.
(BACA JUGA Hari Pendidikan Nasional, Ini Pesan dari Cinta Laura, Anies Baswedan, Arzeti Bilbina)
Setelah berdialog dengan puluhan pegiat literasi atau minat membaca, Presiden Joko Widodo memberikan pesan di Hari Pendidikan Nasional.
Pertama, Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi untuk mengirimkan minimal 10 ribu buku ke daerah yang memerlukan.
"Oleh sebab itu tadi saya sudah memerintahkan kepada Mendikbud agar di setiap titik-titik itu dikirim paling tidak minimal 10 ribu buku," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/5/2017) yang dikutip Grid.ID dari Tribunnews.
Jokowi mengungkapkan dari hasil dialognya bersama para pegiat minat membaca, ia mendapatkan informasi bahwa masih ada yang kekurangan buku.
(BACA JUGA 12 Fakta tentang Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Kita)
"Karena ada punya 100 tapi ada juga yang punya 7 ribu. Ada punya 200, tapi ada juga yang punya 5 ribu," kata Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengapresiasi para pegiat minat membaca yang melakukan kegiatannya dengan menggunakan sarana yang ada, seperti angkutan umum, sambil menjajakan jamu atau makanan.
"Ini sebuah gerakan yang menurut saya sangat bagus sekali, tidak disentuh oleh pemerintah tapi mereka bergerak sendiri," ujar Jokowi.
Kedua, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Pemerintah akan menggratiskan biaya jasa pengiriman khusus buku untuk 1 hari di setiap bulan.
Hal ini untuk memberikan solusi keluhan yang disampaikan oleh para pegiat literasi atau minat membaca lantaran mahalnya jasa pengiriman buku ke daerah.
(BACA JUGA Mau Sekolah di SMA Taruna Nusantara, Ini Biaya Pendidikannya yang Membuat Mata Melotot)
"Tadi saya sudah telepon menteri BUMN ke kantor pos, agar disediakan satu hari saja untuk kirim buku itu gratis, tadi udah disetujui, setiap bulan," ujar Presiden Jokowi di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2017).
Presiden mengungkapkan, banyak pegiat minat membaca merasa ongkos kirim buku cukup mahal karena harus mengirim ke pedalaman, pegunungan dan daerah terpencil lainnya.
"Ternyata kesulitan yang paling tidak pernah kita pikir dan ini ternyata ini mahal bukan beli bukunya, tapi ongkos kirimnya. Karena ini letaknya di gunung, ada di perbatasan, di tepi pantai, jauh sekali, sehingga ongkos kirimnya sangat mahal," ujar Jokowi.
(BACA JUGA Maia Estianty Akan Memilih Negara Ini Sebagai Tujuan Sekolah El)
Soal kapan berlakunya penggratisan biaya jasa pengiriman buku itu, Presiden Jokowi mengatakan nantinya akan diatur lebih lanjut.
"Ini masukan dari para pegiat tadi literasi, agar nantinya kirim buku antar pustaka ini ini lebih gampang, lebih mudah dan tidak terjebak melulu biaya, hanya 1 hari yang gratis tadi, tanggalnya akan saya sampaikan ke para pegiat," kata Jokowi. (*)