Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Adit, Pesepakbola Cilik Asal Lampung yang Lolos dari Tsunami Banten dan Lampung, Namun Kini Harus Hidup Sebatang Kara

By Puput Akad Ningtyas Pratiwi, Minggu, 30 Desember 2018 | 09:00 WIB

Kisah Pilu Adit, Pesepakbola Cilik Asal Lampung yang Lolos dari Tsunami Banten dan Lampung

Laporan wartawan Grid.ID, Puput Akad

Grid.ID - Tsunami Banten dan Lampung yang terjadi Sabtu (22/12/2018) lalu masih menyisakan sederet kisah pilu, salah satunya yang menimpa Adit, pesepakbola cilik asal Lampung.

Sosok Adit, pesepakbola cilik asal Lampung yang lolos dari tsunami Banten dan Lampung menyita perhatian netizen lantaran sempat viral di media sosial.

Adit berhasil lolos dari tsunami Banten dan Lampung lantaran pesepakbola cilik asal Lampung itu tengah kompetisi sepakbola di luar kota.

Namun nahas, seluruh anggota keluarganya justru menjadi korban tersapu gelombang Selat Sunda hingga bocah laki-laki itu kini harus hidup sebatang kara.

Baca Juga : Berfirasat Lewat Mimpi Sebelum Tsunami Banten dan Lampung, Raffi Ahmad: Merinding!

Sebelumnya, kisah Adit ini menjadi viral lantaran diunggah oleh Ketua Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui Instagramnya @sutopopurwo.

Pada Sabtu (29/12/2018), Sutopo mengunggah video yang menampilkan seorang anggota polisi yang tengah menenangkan bocah laki-laki yang menangis dengan mengenakan kaus timnas Indonesia.

Bocah laki-laki tersebut rupanya bernama Aditia asal Lampung.

Menurut keterangan yang ditulis Sutopo, Adit memiliki cita-cita untuk menjadi pemain sepakbola profesional dan memperkuat timnas.

Baca Juga : Menegangkan! Video Detik-detik Truk Tercebur ke Laut di Pelabuhan Bakauheni, Lampung

Inilah video yang merekam momen mengharukan saat sang anggota polisi tengah menenangkan Adit yang sedih seperti diunggah di Instagram @sutopopurwo.

Dalam video tersebut, sang polisi asal daerah Karang, Lampung ini meminta Adit untuk memanggilnya 'Papi'.

Panggilnya Papi aja ya,” ucap sang bapak polisi ini sambil mengelus punggung Adit.

Ia juga memberi tahukan alamatnya kepada Adit, sehingga Adit bisa berkunjung ke rumahnya.

Rumah Papi kan di Karang, nanti kalau Adit ke Karang, Adit telpon ya? Nanti kalau Papi memang lagi nggak tugas nanti bisa temuin Adit,” tuturnya.

Berdasarkan penuturan sang polisi di video tersebut, Adit sempat menunjukkan gelagat tak biasa, yakni kerap melamun.

Baca Juga : Terenyuh Dengar Kisah Adit, Bocah Korban Tsunami Banten dan Lampung yang Kehilangan Orang Tua, Pak Polisi: Panggil Papi Aja ya...

Harus semangat ya. Jangan melamun. Papi ke sini liat Adit melamun," ucapnya sambil terus menenangkan bocah laki-laki itu.

Ia juga meminta Adit untuk tegar dan terus semangat, serta mendoakan ibu dan bapaknya yang menjadi korban tsunami.

"Banyak doa. Kirim doa buat ibunya buat adiknya," imbuhnya.

Hingga berita ini dibuat, video ini telah ditonton lebih dari 48 ribu kali dan disukai sebanyak 8 ribu lebih pengguna Instagram.

Sebelum dibagikan oleh Sutopo Purwo Nugroho di Instagram, kabar soal Aditia ternyata sudah lebih dulu diunggah oleh akun Facebook Eris Riswandi pada Kamis (27/12/2018).

Baca Juga : Tega, Oknum Petugas RSUD Kabupaten Serang Ketahuan Lakukan Pungli ke Keluarga Korban Tsunami Banten untuk Ambil Jenazah

Menurut keterangan di postingannya, Aditia adalah seorang siswa kelas VI SD.

Saat kejadian tsunami, ia sedang mengikuti invitasi sepakbola timnas U-13 prapenyisihan tingkat Asia di luar kota.

Tak disangka, inilah yang membuatnya lolos dari bencana tersebut.

 

Sayangnya, nasib berbeda dialami oleh orang tua dan kedua adiknya.

Saat Adit pulang, ia syok melihat kondisi rumahnya yang luluh lantak diterjang tsunami.

Baca Juga : Kisah Haru Kru Seventeen Mimpi Didatangi Bani Seventeen Usai Tsunami Selat Sunda, Sampaikan Pesan Lalu Pamit Pergi

Meski begitu, berdasarkan info yang dibagikan Eris Riswandi hingga postingan tersebut diunggah, Adit belum mengetahui ibu dan adiknya sudah meninggal lantaran tak ada yang tega memberitahunya.

Sedangkan sang ayah juga belum diketahui keberadaannya.

Lewat postingannya, Eris bahkan menyebut Adit memilih untuk menyimpan makanan yang diterima di pengungsian.

"Setiap kami memberikan snack, biskuit, susu kotak selalu disimpan dan dimasukin ke dalam tas nya, 'Ini untuk adek'," tulisnya menirukan ucapan Adit. (*)

Baca Juga : Kisah Warsinah, Ibu Berkaki Baja Asal Jawa Barat yang Mampu Angkat Motor dengan 2 Kaki Demi Nafkahi Keluarga