Grid.ID - Jika kamu tidak tahu nama Lam Shu Jie, maka sudah saatnya kalian mengenal wanita super ini.
Dr. Lam Shu Jie adalah seorang ilmuwan asal Malaysia yang berusia 27 tahun.
Wanita cerdas ini adalah yang menemukan solusi yang mungkin untuk menyembuhkan infeksi Superbug.
Superbugs adalah jenis bakteri berbahaya yang resisten atau tahan terhadap antibiotik.
Tapi Australia tampaknya lebih bangga padanya daripada Malaysia.
(BACA JUGA Bikin Bangga, 3 Mahasiswa Indonesia Ini Masuk 5 Besar Kompetisi Inovasi Airbus)
Dalam sebuah posting Facebook tentang Dr. Shu Jie yang diterbitkan oleh Bhagat Singh Nejar menyesalkan bagaimana Malaysia telah kehilangan bakat lain ke luar negeri.
"Dia adalah salah satu siswa terbaik di SPM namun gagal mendapatkan beasiswa JPA dari pemerintah untuk melanjutkan gelar sarjana."
SPM adalah standar pendidikan di Malaysia, sementara JPA adalah beasiswa dari pemerintah Malaysia.
Dr. Lam Shu Jie kemudian memutuskan untuk pergi ke Australia.
(BACA JUGA Soal Pendidikan, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Berikan ini untuk Rafathar)
Dia akhirnya menyelesaikan gelar di sana, dan keadaan menjadi lebih baik bagi wanita cerdas ini!
"Dengan hasil terbaiknya dari Universitas Melbourne, dia mendapat beasiswa dari pemerintah Australia untuk melanjutkan gelar master pascasarjana."
"Selain itu, dengan sponsor dan dana untuk penelitiannya, disertasinya yang sangat bagus bahkan tercatat di tahun pertama studi PhD-nya."
Hebatnya lagi, Dr. Shu Jie mendapatkan pengakuan menakjubkan yang pantas dilakukannya dengan penelitian terobosannya.
Ini terkait dalam penyembuhan infeksi superbug saat berada di Universitas Melbourne.
Tidak hanya dia diakui oleh pemerintah Australia, bahkan China mencatat kontribusi epiknya terhadap industri medis.
Dia bahkan menjadi berita utama di beberapa portal internasional!
(BACA JUGA Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2017, Ini Pesan Penting Jokowi)
Tiongkok baru saja memberinya penghargaan 'Young Overseas Chinese Award' yang termasyhur di Beijing.
Menteri Kesehatan China Gao Qiang menyerahkan penghargaan yang didambakan kepada Dr. Shu Jie.
"Saat ini, pemerintah dan universitas China, Australia dan Singapura berjuang untuk merekrutnya di pusat penelitian masing-masing."
Sementara Malaysia membiarkan wanita cerdas ini ke luar negeri begitu saja.
Negara lainnya malah memperebutkan Dr. Shu Jie.
"Banyak yang percaya bahwa penelitian kualitasnya akan berdampak besar secara global. Dia memiliki potensi untuk memenangkan Hadiah Nobel di masa depan".
Hal ini membawa kenyataan yang menyedihkan bagi banyak netizen Malaysia yang menemukan sebagian besar bakat kita telah ditinggalkan atau meninggalkan negaranya.
Seorang netizen juga mengungkapkan kesedihannya saat dia berkata:
"Kami memiliki begitu banyak orang Malaysia yang menakjubkan 'yang sangat kami banggakan tapi di mana mereka? Cassandra Hsui, Lim Jia Yi, James Wan, Lam Shu Jie, dll."
"Ini semua adalah nama yang dengan bangga kami sebut orang Malaysia tapi hampir orang Malaysia lagi karena mereka membawa talenta mereka ke negara lain."
"Apakah ada di antara mereka yang benar-benar ingin kembali ke sini setelah prestasi hebat seperti itu di negara-negara yang lebih besar?"
Orang lain setuju karena mereka juga merasa lebih baik Dr. Shu Jie tinggal di tempat lain dimana bakatnya benar-benar akan dihargai.
Tapi jika semua talenta meninggalkan negara Malaysia sekarang, bagaimana masa depan negara itu?