Selain itu, temuan yang diterbitkan dalam jurnal Neurology menunjukkan bahwa 13% dari mereka yang menderita gangguan mengonsumsi obat anti-depresi.
Baca Juga : Beredar Video Adik Bungsu Billy Syahputra Jadi Tukang Parkir, Mak Vera Beri Tanggapan
Orang dengan kelainan ini juga dua setengah kali lebih mungkin memiliki gangguan stres pasca-trauma dan dua kali lebih mungkin memiliki penyakit mental.
Temuan lain adalah bahwa laki-laki dua kali lebih mungkin dibandingkan perempuan untuk memiliki gangguan perilaku tidur REM.
Orang-orang dengan kemungkinan gangguan perilaku tidur REM 25% lebih mungkin merupakan peminum sedang sampai berat, daripada yang tanpa gangguan.
"Harapan kami adalah bahwa temuan kami akan membantu memandu penelitian di masa depan, terutama karena gangguan perilaku tidur REM adalah pertanda kuat penyakit neuro-degeneratif di masa depan," kata Postuma.
Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul Tubuh Kerap Nyeri Saat Bangun Tidur? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!