Elansyah menyebutkan bahwa pria tersebut memang tidur di masjid selama 3 hari terakhir.
Pria tersebut juga sempat menjadi kaum masjid untuk menggantikan kaum masjid (marbot) sebelumnya yang sedang sakit.
"Selama kaum kami sakit, dia yang bersih-bersih, cukup rajin orangnya.
Tanpa disuruh, dia bersih-bersih sendiri, komunikasi juga baik dengan kami. Karena itu, kita beri makan, kadang kasih rokok," jelas Elansyah.
Baca Juga : Tajir Melintir, Atta Halilintar Janji Bangun Masjid Jika capai 10 Juta Subscriber
Elansyah mengatakan sebelum aksi pemukulan itu terjadi, pria tersebut sempat bantu-bantu menghitung uang di kotak amal.
"Jumatan juga ikut, saya juga suruh ikut bantu hitung uang shalawatan.
Kenapa kami tahu identitasnya, karena setiap orang yang menginap di sini (masjid) selalu kami minta identitasnya, kami foto, kami data," ungkapnya.
Baca Juga : Punya 8 Juta Subscriber di Akhir Tahun 2018, Atta Halilintar Janji Bangun Masjid Jika Tembus 10 Juta
"Kalau saya menduga, sepertinya dia mau ambil motor korban, karena dia sempat cek parkiran, lalu mencoba melumpuhkan korban, namun gagal dan langsung melarikan diri," tutupnya.
Dikutip dari Tribun Medan, awalnya ia sempat berbincang dengan sang pelaku saat menanya lokasi tempat wudhu.
Baca Juga : 6 Fakta Kebakaran yang Tewaskan Satu Keluarga di Samarinda: Anak Korban Sempat Cium Aroma Bensin dan Melati