Apalagi terhadap kopi.
Barangkali bermula pada hari itu.
Hari dimana kopi tak lagi pernah sama.
Saat dimana ia tak jadi sekadar 'penjeda' dalam langkah.
Melainkan perihal utama penemu makna.
Sebab sedari hari itu, ia tak lagi hadir sendiri.
Pahitnya menyerta senang.
Aromanya membawa kenang. Rasanya pun menjelma tenang.
Akan hari itu, kopi kau kuterimakasihkan."
(BACA JUGA: Ajaib, Aktor Ganteng ini Pindah Agama Karena Sering Dengar Adzan!)