Grid.ID - Baru saja keluar, Suzuki Ignis langsung jadi bintang.
Modelnya yang imut tapi dengan postur tinggi ala crossover bikin Ignis disukai kaum milenial.
Apalagi harganya cukup bersahabat.
Meski begitu, buat kamu yang pengen beli Suzuki Ignis dengan transmisi otomatis harus belajar dulu perihal transmisinya.
(BACA JUGA: Sempat Heboh Jakarta Dikira Bersalju, Tapi Ternyata Hanya Fenomena Biasa)
Karena selain desain, hal terunik lain yang dapat ditemukan di Suzuki Ignis adalah jenis transmisi otomatis yang digunakan.
Disebut AGS atau Auto Gear Shift, pemindah gigi ini punya nama lain AMT atau Automated Manual Transmission.
Sesuai namanya, AMT sebenarnya adalah transmisi manual yang dibuat otomatis.
“Penggunaan AGS ini merupakan strategi fitur dari Suzuki, kami percaya transmisi ini sangat diterima masyarakat,” terang Donny Saputra, Deputy Automobile Marketing Head SIS.
“Advantage-nya, punya dua pilihan manual dan bisa matic,” lanjut Donny.
Nggak seperti otomatis standar, posisi standby AGS atau AMT ada di N, bukan P.
(BACA JUGA: Detik-Detik Ayu Ting Ting Jambak dan Tendang Ruben Onsu, di Videonya Nggak Urus Orang Pada Lihat)
Sebenarnya bukan hal baru.
Beberapa mobil di Indonesia sebelumnya sudah menerapkan teknologi yang serupa.
Sebut saja Smart ForTwo, Peugeot 206 & 207, Fiat 500, Proton Savvy hingga saudara Ignis sendiri, Suzuki Karimun Wagon R.
R. Aulia Samiajie, Marketing Product SIS menjelaskan bahwa transmisi ini bisa dikatakan AGS generasi kedua, yang diklaim lebih responsif berakselerasi dibandingkan generasi pertama milik Karimun Wagon R.
Meski ‘strategi marketing’ jadi kata yang dipilih, namun alasan penggunaan transmisi yang lebih populer di negara berkembang seperti India ini biasanya tak lain karena nilai ekonomisnya.
Konstruksi jauh lebih ringan dan less complicated dibanding torque converter juga jadi kelebihannya sendiri.
(BACA JUGA: Harmonis! Demi El, Maia dan Ahmad Dhani Bersatu, ini Fotonya)
Diklaim penggunaan AMT bisa bantu pengurangan konsumsi bahan bakar hingga 5 persen dibanding M/T.
Tetap saja, klaim Suzuki soal konsumsi bahan bakar Ignis yang dites menggunakan metode BPPT-BT2MP lebih irit yang versi manual.
Tepatnya, 23,64 km/liter untuk Ignis M/T dan 23.44 untuk AGS.
Kata ‘responsif’ jarang dilontarkan ketika mencoba jenis transmisi ini.
Termasuk ketika kami mencoba daftar mobil dengan AMT di atas, juga Karimun Wagon R AGS.
Meski begitu, Donny menekankan dimensi dan mesin berbeda dari Ignis akan membuat rasa AGS-nya juga berbeda.
“Dari dimensi kendaraan, kemudian kapasitas mesinnya juga berbeda 1.200 cc sehingga torsi lebih besar yang menggerakkan transmisi ini juga berbeda dibanding Karimun Wagon R,” tambahnya.
Wajar jika keraguan soal teknologi ‘baru’ seperti AGS ini memunculkan pertanyaan bagi masyarakat umum.
(BACA JUGA: Inilah Perbedaan Rumah Anies dan Sandiaga, Ada Lapangan Bola dan Kolam Renangnya)
Bagaimana kalau sampai rusak?
“Kalau sampai rusak perlu diganti utuh modul kopling elektroniknya,” jawab Riecky Patrayudha, Service Head SIS.
Soal harga, pihak SIS belum dapat membeberkan berapa yang dibutuhkan bila sistem kopling elektrisnya tersebut mengalami kegagalan.
Begitu pula website e-Parts Suzuki Indonesia yang belum mencantumkan harga bila terjadi kerusakan AGS.
Diklaim Riecky, rasa kikuk yang biasa dialami kebanyakan pemakai karena digunakan layaknya transmisi otomatis konvensional.
“Kalau dari matic ke AGS pasti terasa aneh, tapi kalau dari manual akan terasa sangat nyaman,” tuturnya.
(BACA JUGA: Tak Seperti Biasa, Begini Kondisi Rumah Sakit Tempat Jupe Dirawat)
Soal nyaman, tentu paling utama karena absennya kopling.
Rasa ‘aneh’ yang dimaksud karena jeda perpindahan gigi yang cukup lama.
Ini membuat feel kosong ketika berakselerasi tanpa melepas pedal gas di saat kopling elektronik mengganti giginya.
Juga pada kondisi seperti tanjakan, dimana mobil tidak akan otomatis menahan tak bergerak ketika pedal remnya dilepas.
“Kalau dibiasakan rasanya akan enak. Misalnya, saat gigi akan berganti pedal gasnya dilepas atau ketika tanjakan angkat rem tangan saat berhenti,” tambah Riecky.
Perlu diingat juga, tak ada gigi ‘P’ di AGS.
Jadi jangan bingung mencarinya ya. (*)