Find Us On Social Media :

Nenek Istimewa Ini di Belakang Kemenangan Macron Menjadi Presiden Perancis, Kisahnya Mengukir Sejarah

By Hery Prasetyo, Senin, 8 Mei 2017 | 20:35 WIB

Calpon Presiden Perancis, Emmanuel Macron, menunjukkan kemesraannya dengan mencium istrinya, Brigitte Trogneux yang berusia 25 tahun lebih tua.

Saat itu, Brigitte sudah memiliki tiga anak.

Tak lama, Macron harus pindah ke Paris untuk menyelesaikan sekolah menengah.

Namun, hubungan mereka justru semakin panas, meski hanya lewat telepon.

"Kami saling menelepon hampir setiap waktu, menghabiskan waktu berjam-jam dengan telepon," cerita Brigitte mengenang asmara mereka.

Brigitte semua menolak diajak menikah dengan berbagai alasan dan memberi berbagai nasihat.

Namun, Macron pantang menyerah sebelum keinginannya tercapai.

"Sedikit demi sedikit dia mampu mengatasi penolakan saya dengan cara yang sulit dipercaya, dengan kesabaran," jelas Brigitte.

Akhirnya, pada 2007, keduanya melangsungkan pernikahan.

Selama kampanye presiden, Macron juga bangga dengan istrinya dan sering menampilkan di publik.

"Saya tak menyembunyikan istri saya. Dia di sini dalam hidup saya dan akan selalu begitu," kata Macron. undefined Emmanuel Macron dan Brigitte Trogneux menjadi cover majalah Match.

Macron juga membantah tudingan bahwa dirinya tidak akan menempatkan istrinya sebagai ibu negara jika ia terpilih sebagai presiden Perancis.

"Jika saya terpilih, dia akan di sana, dengan sebuah peran dan tempat," kata Macron.

Macron belajar filsafat di Paris Nanterre University.

Karier politiknya berkembang bersama partai En Marche!.

Dia juga belajar di Ecole Nationale d'Administration. (*)