Grid.ID - Perancis sedang merona. Jalan-jalan di kota besar dipenuhi manusia yang gembira merayakan kemenangan.
Apalagi Paris, ribuan orang memenuhi jalan. Kemeriahan ini tak lain merayakan kemenangan Emmanuel Macron sebagai presiden baru Perancis.
Sebelumnya, Emmanuel Macron sudah diramalkan bakal menang dalam pemilu.
Bukan hanya karena program dan penampilannya paling populer, tapi kehidupan pribadinya memberi kisah haru dan romantis.
Dalam putaran pertama, Emmanuel Macron paling unggul, meraih 23,75 persen suara.
Dia tetap diunggulkan berbagai jajak pendapat dan akhirnya benar-benar menjadi presiden Perancis.
Kemenangan Emmanuel Macron merupakan sejarah baru dalam politik Perancis.
Untuk pertama kalinya, Ibu Negara yang tak lain istri Macron, Brigitte Trogneux, memiliki 7 cucu dan lebih tua 25 tahun dari sang presiden.
Ia juga akan menjadi ibu negara tertua, sedangkan suaminya menjadi pemimpin Perancis termuda.
Ya, Emmanuel Macron sekarang baru berumur 39 tahun.
Sedangkan istrinya, Brigitte Trogneux sudah berumur 64 tahun.
Dengan bangga, Brigitte mendampingi suaminya setelah memenangkan putaran pertama.
Macron mengalahkan calon kuat lain dari Front Nasional, Marine Le Pen yang hanya meraih 21,53 persen suara.
"Kita telah membuka lembaran baru dalam sejarah politik Perancis," kata Macron.
Betul juga, pada putaran kedua, 7 Mei 2017, Macron dengan mudah memenangkan pemilu dan menjadi presiden Perancis.
Melamar sang guru
Yang tak kalah menarik dari Emmanuel Macron bukan hanya program dan kampanyenya.
Kisah cintanya juga menjadi cerita seru yang membuat publik terharu, karena dia menunjukkan cinta luar biasa.
Bahkan, Brigitte Trogneux dinilai memiliki peran penting dalam kesuksesan Macron.
Meski jauh lebih muda, Macron mencintai istrinya yang sudah tua dan menunjukkan kesetiaan hingga kini.
Pertemuan pertamanya terjadi saat Macron berusia 15 tahun.
Macron sebagai murid, dan Brigitte adalah gurunya.
"Saat berumur 17 tahun, Macron mengatakan kepada saya, 'Apa pun yang kamu lakukan, aku akan menikahi dirimu'," tutur Brigitte Trogneux.
Brigitte Trogneux merupakan guru teater. Dan, hubungan mereka semakin kuat setelah Macron bermain dalam karya Trogneux.
Saat itu Macron berusia 18 tahun dan menjadi murid di sekolah swasta Jesuit di Amiens, Perancis Utara.
Saat itu, Brigitte sudah memiliki tiga anak.
Tak lama, Macron harus pindah ke Paris untuk menyelesaikan sekolah menengah.
Namun, hubungan mereka justru semakin panas, meski hanya lewat telepon.
"Kami saling menelepon hampir setiap waktu, menghabiskan waktu berjam-jam dengan telepon," cerita Brigitte mengenang asmara mereka.
Brigitte semua menolak diajak menikah dengan berbagai alasan dan memberi berbagai nasihat.
Namun, Macron pantang menyerah sebelum keinginannya tercapai.
"Sedikit demi sedikit dia mampu mengatasi penolakan saya dengan cara yang sulit dipercaya, dengan kesabaran," jelas Brigitte.
Akhirnya, pada 2007, keduanya melangsungkan pernikahan.
Selama kampanye presiden, Macron juga bangga dengan istrinya dan sering menampilkan di publik.
"Saya tak menyembunyikan istri saya. Dia di sini dalam hidup saya dan akan selalu begitu," kata Macron. undefined Emmanuel Macron dan Brigitte Trogneux menjadi cover majalah Match.
Macron juga membantah tudingan bahwa dirinya tidak akan menempatkan istrinya sebagai ibu negara jika ia terpilih sebagai presiden Perancis.
"Jika saya terpilih, dia akan di sana, dengan sebuah peran dan tempat," kata Macron.
Macron belajar filsafat di Paris Nanterre University.
Karier politiknya berkembang bersama partai En Marche!.
Dia juga belajar di Ecole Nationale d'Administration. (*)