Grid.ID – Pernahkah kamu membayangkan kalau di suatu pagi yang indah dan cerah dan kamu terbangun dengan kondisi seluruh kulit seperti terbakar, mengelupas dan meleleh?
Kejadian miris ini benar-benar dialami oleh seorang gadis bernama Khaliah Shaw, seperti yang dikutip Grid.ID dari Boldsky.
Saat itu, Khaliah terbangun dan menyadari bahwa ada yang salah dengan tubuhnya.
Khaliah menyadari bahwa tubuhnya secara misterius berubah, yang dimana kulitnya mulai mengelupas dan meleleh.
(BACA JUGA: Pilu, Saat Dania Anak yang Lahir Tanpa Kulit, Minta Maaf pada Ibunya)
Khaliah Shaw adalah seorang murid di Georgia College and State University yang didiagnosis mengalami penyakit Bipolar Disorder dan harus menjalani terapi medis.
Tapi sayangnya, setelah menjalani terapi medis dengan meminum obat resep dokter selama sebulan.
Kulitnya pelan-pelan mulai mengelupas, terbakar, yang membuatnya kulitnya menjadi meleleh.
Walau ia sudah coba mencoba berkonsultasi dengan terapisnya, ia justru didiagnosis menderita flu.
(BACA JUGA: Nyaris Buta Karena Softlens dan Eyeliner, Mata Cewek Cantik Ini Harus Dioperasi)
Buruknya lagi, di kemudian hari ia bangun tidur dan kembali merasa bahwa kondisi dirinya semakin parah dan buruk.
Ia mendapati seluruh wajahnya tertutup oleh luka yang sangat parah, bahkan bibirnya pun ikut terkelupas.
Tim medis sendiri tidak yakin apa yang sebenarnya terjadi dengan Khaliah.
Tapi pada akhirnya, mereka mengisolasi khaliah karena takut penyakit yang dideritanya menular pada orang lain.
(BACA JUGA: Kisah Firda Cilik yang Hidupnya Ditopang Papan Kayu Sepanjang 1 Meter Karena 20 Tulangnya Patah Satu per Satu)
Setelah melakukan beberapa kali pemeriksaan, khaliah kembali didiagnosis terkena SJS (stevens Johnson Syndrome).
SJS sendiri adalah kelainan langkah yang diawali dengan gejala seperti flu.
SJS juga bisa terserang pada manusia jika salah mendapatkan pengobatan.
Kulitnya terus mengelupas dan meninggalkan luka yang besar.
(BACA JUGA: Kenalan dengan Elisabeth, Nenek 99 Tahun Penggila Kerja yang Menolak Pensiun Meski Sudah 81 Tahun Berkarier)
Melihat kondisi yang semakin parah, dokter memutuskan untuk memasukanya kedalam koma yang diinduksi secara medis untuk mengurangi rasa sakit yang dideritanya.
5 minggu kemudian ketika Khaliah terbangun, dan ia kembali terkejut dengan kondisinya.
Ia bahkan tidak bisa melihat ataupun bernafas tanpa alat bantu. Yang lebih parah, rambutnya pun sudah rontok, dan kuku jarinya hilang.
"kejadian ini masih menghantuiku, bahkan aku masih mengingat apa yang mereka lakukan padaku sampai detik ini. Suara infus juga masih terdengar di kepalaku. Aku tidak ingin berakhir tragis di unit bakar SELAMANYA," tulis Khaliah dalam blog miliknya.
Terlepas dari seluruh perjuangnaya, rambut khaliah sudah mulai kembali tumbuh, dan dengan menulis blog, bantu ia untuk memahami cobaan berat yang dideritanya selama ini. (*)