Dr. Santoso Karo Karo MPH, Sp. JP, pakar jantung dari Perkumpulan Dokter Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) menjelaskan, bahwa angin duduk ini sebetulnya salah kaprah dan harus diluruskan.
Yang terjadi sebenarnya adalah penyempitan pembuluh darah di jantung.
“Gejalanya memang menyerupai masuk angin. Dalam dunia medis, gejala ini disebut angina pectoris,” ucap Dr. Santoso.
(BACA JUGA: Ups! Ingin Nampak Cantik, 5 Rok Artis Cantik Malah Tersingkap ke Atas Terbawa Angin)
“Jadi, angina pectoris bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari penyempitan pembuluh darah di jantung,” lanjut Dr. Santoso.
Angin duduk, lanjut Dr. Santoso, hanya istilah salah yang dikenal oleh masyarakat awam.
Sayangnya, karena anggapan salah itu, masih banyak orang yang mendapat penanganan tak benar.
“Karena dianggap masuk angin, lalu penanganannya dikerok, dioles minyak hangat, dan minum jamu tolak angin, padahal masalah sebenarnya ada di pembuluh jantung,” kata Dr. Santoso.
(BACA JUGA: Malu! Rok Putri Kerajaan Inggris Kate Middleton Tersingkap Diterpa Angin, Bahkan Terjadi Hingga 9 Kali)
Jadi, sambung Dr. Santoso, angina pectoris nggak akan sembuh kalau dikerok atau diberi jamu.
Solusi satu-satunya hanyalah melonggarkan sumbatan yang terjadi.
Sebetulnya angina pectoris memiliki gejala khas, yakni rasa sakit hebat di dada.