Grid.ID - Namanya jarang disebut-sebut, namun dia bagian dari kisah perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.
Dialah Siti Oetari. Jika kemudian perjuangan Indonesia sukses dan mengangkat presiden pertama, Ir Soekarno, maka Oetari pun tak bisa dilupakan begitu saja.
Dia ikut hadir pada pelantikan Soekarno menjadi presiden RI pada 1945.
Namun, itu pertemuan terakhir Oetari dengan Soekarno.
Oetari tak lain adalah wanita pertama yang dinikahi Oekarno.
Dia putri pertama HOS Tjokroaminoto, guru dan tokoh pergerakan yang mendirikan Serikat islam (SI), organisasi yang kemudian melahirkan tokoh-tokoh penting pergerakan.
Di rumah Tjokroaminoto pula, di Surabaya, Soekarno kos dan akhirnya menikah dengan Oetari pada 1921.
(BACA JUGA: Maia Estianty dan Melly Mono Tampil Duet, Inikah Next Duo MAIA...)
Usia Oetari saat itu baru 16 tahun dan Soekarno 20 tahun. Namun, Oetari masih kekanak-kanakan, sementara Soekarno sudah jauh maju ke depan dalam pemikiran dan perjuangan.
Soekarno dianggap memahami pernikahannya dengan Oetari sebagai "kawin gantung".
Salah satu alasan Soekarno, Oetari dianggap terlalu muda.
Dalam otobiografi Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, kepada Cindy Adams, Soekarno bahkan mengatakan tidak pernah "menyentuh" Oetari.