Find Us On Social Media :

Kisah Soekarno dan Janda Perawan yang Menurunkan Darah Perjuangan pada Maia Estianty

By Hery Prasetyo, Selasa, 16 Mei 2017 | 01:35 WIB

Siti Oetari, putri Hos Tjokroaminoto yang juga nenek Maia Estianty.

Siti Oetari tetap dijaganya dalam keadaan "suci", sampai mereka bercerai baik-baik pada 1923.

Namun, ini bukan berarti karena Soekarno tidak menyayangi Oetari. Soekarno merasakan sayang sebagai adiknya, dan bukan birahi.

"Berkali-kali aku mengelap tubuhnya yang panas dengan alkohol dari ujung kepala sampai ke ujung jari kakinya. Namun, tidak sekali pun aku menjamahnya," tutur Soekarno ketika merawat Oetari yang saat itu sakit.

"Kami tidur berdampingan di satu tempat tidur, tetapi secara jasmaniah kami sebagai kakak beradik," ucap Soekarno.

Setelah perceraian, Oetari akhirnya menikah dengan Sigit Bachroensalam.

Nah, salah satu anak Oetari-Sigit Bachroensalam itu adalah Harjono Sigit, mantan Rektor Institut Teknologi Surabaya.

Darah pahlawan

Ketika film Tjokroaminoto tayang April 2015, sutradara hanung Bramantya tidak menyinggung peran Oetari ini.

Padahal, bagaimanapun dia merupakan istri sah pertama Soekarno dan akhirnya juga melahirkan tokoh-tokoh juga.

Harjono Sigit yang merupakan putra Oetari, tak lain adalah ayah kandung Maia Estianty.

Artinya, mantan istri Ahmad Dhani ini sebenarnya seorang cicit pahlawan HOS Tjokroaminoto.

Meski begitu, Maia Estianty ternyata tak terlalu mengenal buyutnya, kecuali cerita dari ayahnya.

Sebab, HOS Tjokroaminoto meninggal pada usia 52 tahun, tepatnya pada 17 Desember 1934