Pasuda Reaw mengoleskan krim remover tato di atas tato yang ingin dihapus.
Bahan kimia yang ada di dalam kandungan tato bekerja dengan menghancurkan pigmen di kulit dan kemudian mengubah tato menjadi kulit kering yang mudah dilepas.
Pasuda Reaw berbagi 'proses penghapusan tato' di media sosial, agar setiap pengguna melihat pengaruhnya.
Pasuda Reaw tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya dan juga belajar dengan cara yang sulit.
Setelah menerapkan proses penghapusan tato tersebut, Pasuda Reaw mengharapkan prosesnya bisa menghasilkan hasil akhri yang sempuran dan bersih.
Namun, setelah beberapa hari setelah aplikasi, justru hasilnya tidak seperti dibayangkan.
(BACA JUGA Waduh, Tato untuk Beckham di Leher Victoria Meluntur, Sengaja Dihapus karena Cintanya Meluntur?)
Tato mulai mengelupas-bersama dengan kulitnya sendiri.
Namun, kulit yang mengelupas tersebut jstru meninggalkan nanah yang menjijikan.
Setelah tato benar-benar terkelupas bersamaan dengan sebagian besar kulit aslinya, Pasuda Reaw menduga luka-lukanya segera sembuh dan tidak meninggalkan bekas tatonya.
Akan tetapi, justru tato yang dihapus tadi meninggalkan luka yang bengkak, berwarna kemerahan, dan mirip dengan luka bakar.
Pasuda Reaw tahu bahwa posisinya tidak nyaman bagi beberapa orang, tapi dia memutuskan untuk membagikan fotonya untuk memperingatkan orang lain tentang proses menghapus tato dan menyarankan orang-orang untuk tidak menggunakan metode Rejuvi untuk menghilangkan tato.