Grid.ID - Tato yang dilukis di tubuh umumnya bersifat permanen atau tidak bisa hilang.
Tato tersebut akan melekat di kulit seumur hidup.
Tapi, bagaimana jika tiba-tiba berubah pikiran atau ada tuntutan untuk menghilangkan tato tersebut?
Hal inilah yang melatarbelakangi Pasuda Reaw (21 tahun), gadis Thailand yang berubah pikiran untuk menghilangkan tato di bagian dadanya.
Ia menghapus tatonya dengan krim remover tato atau disebut "rejuvi".
(BACA JUGA Wow, Tato di Punggung Wulan Guritno Nasionalis Keinggris-inggrisan)
Semua prosesnya dia dokumentasikan dan diunggah di akun instagramnya.
Setelah diperhatikan, justru hasil proses penghilangan tato ini jadi seram dan terlihat infeksi di bagian dadanya.
Banyak yang menyimpulkan bahwa jarum yang digunakan ketika melakukan tato tubuh mungkin telah terinfeksi penyakit kulit.
Sementara ada juga yang mengatakan bahwa wanita ini sudah tertular herpes sebelum proses melepaskan tatonya.
(BACA JUGA 5 Selebriti Dunia yang Tampil Cantik Memukau Berkat Tato Alis)
Dikutip Grid.ID dari viral4real, beberapa netizens juga mengklaim bahwa hasil akhir yang terlihat menyeramkan ini bukan infeksi atau semacamnya.
Pasuda Reaw mengoleskan krim remover tato di atas tato yang ingin dihapus.
Bahan kimia yang ada di dalam kandungan tato bekerja dengan menghancurkan pigmen di kulit dan kemudian mengubah tato menjadi kulit kering yang mudah dilepas.
Pasuda Reaw berbagi 'proses penghapusan tato' di media sosial, agar setiap pengguna melihat pengaruhnya.
Pasuda Reaw tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya dan juga belajar dengan cara yang sulit.
Setelah menerapkan proses penghapusan tato tersebut, Pasuda Reaw mengharapkan prosesnya bisa menghasilkan hasil akhri yang sempuran dan bersih.
Namun, setelah beberapa hari setelah aplikasi, justru hasilnya tidak seperti dibayangkan.
(BACA JUGA Waduh, Tato untuk Beckham di Leher Victoria Meluntur, Sengaja Dihapus karena Cintanya Meluntur?)
Tato mulai mengelupas-bersama dengan kulitnya sendiri.
Namun, kulit yang mengelupas tersebut jstru meninggalkan nanah yang menjijikan.
Setelah tato benar-benar terkelupas bersamaan dengan sebagian besar kulit aslinya, Pasuda Reaw menduga luka-lukanya segera sembuh dan tidak meninggalkan bekas tatonya.
Akan tetapi, justru tato yang dihapus tadi meninggalkan luka yang bengkak, berwarna kemerahan, dan mirip dengan luka bakar.
Pasuda Reaw tahu bahwa posisinya tidak nyaman bagi beberapa orang, tapi dia memutuskan untuk membagikan fotonya untuk memperingatkan orang lain tentang proses menghapus tato dan menyarankan orang-orang untuk tidak menggunakan metode Rejuvi untuk menghilangkan tato.
(BACA JUGA Nasib, Udah Bikin Tato Couple, Pasangan Artis Ini Tetap Bercerai Juga, Uh!)
Menghapus Tato dengan Metode Laser
Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, dokter spesialis kulit dan kelamin dari Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah Suksmagita Pratidina mengungkapkan, tato bisa dihilangkan dengan metode laser, yaitu dengan pemberian gelombang panas pada kulit.
"Tapi tato tidak bisa hilang 100 persen. Kalau tato warna hitam, masih tersisa 5-10 persen. Sedangkan tato warna warni seperti merah, oranye, itu sisanya bisa 30 persen. Tetapi hanya samar saja terlihatnya," kata Gita di Jakarta.
Gita mengatakan, pigmen tato tidak bisa dihancurkan oleh kulit, sehingga butuh bantuan laser untuk menghancurkan pigmen tersebut.
Laser akan menembakkan gelombang panas ke dalam kulit, kemudian menghancurkan pigmen tato menjadi partikel yang sangat kecil di kulit atau seperti debu.
Ketika sudah jadi partikel kecil, baru bisa dihilangkan oleh kulit.
"Bisa diambil sel makrofak, itu seperti sel dalam kulit yang membuang sampah-sampah dan bisa hilang di saluran limfatik," terang Gita.
(BACA JUGA Kebanyakan Tidur Juga Nggak Baik Kesehatan, Ini 5 Penyakit yang Siap Mengancam Kamu )
Gelombang panas yang ditembakkan ke dalam kulit pun bervariasi, mengikuti kedalaman pigmen tato yang dipasang.
Menurut Gita, penggunaan laser akan lebih mudah jika tato dibuat oleh orang profesional.
"Tato profesional mengatur kedalaman pigmen sama rata. Kalau yang engga profesional berbeda-beda kedalaman pigmen tatonya," kata Gita.
Selain itu, pemberian gelombang panas dari laser juga disesuaikan dengan warna kulit pasien.
Misalnya, pasien dengan kulit putih akan mendapat energi laser lebih ringan dibanding kulit cokelat.
Hal ini untuk menghindari pemberian energi berlebihan yang dapat merusak pigmen kulit asli.
(BACA JUGA Sepele, Namun Kebiasaan Menambahkan Gula pada Makanan dan Minuman Sangat Berbahaya Bagi Kesehatan
Gita mengatakan, untuk menghilangkan tato secara maksimal diperlukan minimal 4 kali laser.
Dalam satu kali laser, warna tato sudah berkurang 20-30 persen.
Jeda pemberian laser pertama dan kedua pun cukup lama, yaitu minimal setelah 1 bulan.
Ini karena mengikuti siklus pergantian kulit 28 hari sekali.(*)