Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya
Grid.ID – Sejak hari Sabtu (13/05/2017) lalu, dunia diresahkan oleh ransomware yang diberikan nama WannaCry atau WannaCrypt.
Tak ayal, 300 ribu komputer dari seluruh dunia terkena serangan WannaCry yang mengakibatkan data-data mereka tidak bisa diakses sampai mereka membayar tebusan ke hacker yang menyerangnya.
Di Indonesia pun terkena dampaknya di mana beberapa rumah sakit di Jakarta melaporkan bahwa sistem mereka terkena ransomware WannaCry ini.
(BACA JUGA: 2 Jam Mengintip Kehidupan Pemadam Kebakaran, yang Pantang Pulang Sebelum Padam)
Hari Senin (15/04/2017), bagian IT dari seluruh perusahaan pun melakukan pencegahan terhadap serangan ransomware ini.
Namun, tak ada satupun yang bisa menghilangkan ransomware tersebut.
Karena ransomware WannaCry ini memiliki kode yang baru dan tergolong canggih.
Sedangkan untuk menghapus atau menghancurkannya, dibutuhkan informasi lebih jauh terkait asal muasal kode WannaCry tersebut agar dapat menemukan kode yang membentuknya.
Para pakar dari Kaspersky dan Symantec menemukan titik terang setelah seorang periset dari Google yang bernama Neel Mehta memberikan kode yang dishare dalam membentuk ransomware WannaCry ini.
Pakar dari dua perusahaan anti virus ternama ini akhirnya menemukan bahwa ada kemiripan antara kode yang berada di dalam WannaCry dengan kode yang dikeluarkan oleh Lazarus Group.
(BACA JUGA: Menurut Sains, Ini Adalah Posisi Duduk yang Paling Aman Saat Naik Kendaraan Umum)