Grid.ID - Wakil Kepala Stasiun Pasar Minggu berinisial E sempat dilaporkan ke polisi atas tuduhan mengintip tetangganya mandi.
Kapolsek Pasar Minggu Kompol Holden Sirait mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (15/5/2017) malam di indekos yang ditempati E di Jalan Pagujaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Pak E itu kan kosan-nya di situ, dia lewat tangga, ada orang mandi, dikiranya ngintip, dirame-ramein saja," kata Holden, Rabu (17/5/2017).
Holden mengatakan, kamar mandi itu terletak di bawah tangga. Ketika E lewat, perempuan yang sedang mandi itu berteriak dan menuduh E tengah mengintipnya sedang mandi.
Keluarga yang tidak terima atas hal ini kemudian menelepon polisi karena keributan sempat terjadi.
(BACA JUGA Intip Liburan Mewah dan Romantis Ala Nikita Willy)
Anggota Babinkamtibmas yang bertugas di Pejaten Timur kemudian mendatangi lokasi untuk mencari tahu duduk persoalan.
E sempat diinterogasi, tetapi tidak diproses oleh kepolisian. "Orang enggak ada apa-apa, diramein saja," ujar Holden.
Ia menyebut, tidak etis mengintip orang mandi. Namun, tidak ada dasar hukum yang bisa digunakan polisi untuk menjerat E.
Ketua RT 12 RW 07 Pejaten Timur Rusmiati Bachtiar membenarkan adanya keributan pada Senin (15/5/2017) malam di wilayahnya karena ada dugaan Wakil Kepala Stasiun Pasar Minggu berinisial E mengintip tetangganya mandi.
Yati, panggilan akrab sang Ketua RT, mengatakan saat diinterogasi warga, E mengaku belum sempat melancarkan aksinya.
"Jadi Pak E mengaku baru sempat menaruh HP (handphone)-nya di lubang kamar mandi itu, tapi belum sempat ambil gambar," kata Yati, Rabu (17/5/2017) siang.
Indekos yang dimaksud siang ini sepi dan tidak ada penghuninya, namun Yati menggambarkan bahwa kamar mandi rumah itu terletak di bawah tangga. Celah ventilasi itu bisa dilihat dari anak tangga.
(BACA JUGA Aw! Gara-gara Angin, Bagian Sensitif Bella Hadid Ngintip!)
D yang menjadi korban, tinggal di lantai bawah rumah indekos dan sedang mandi ketika ia melihat ada tangan menjulurkan ponsel dari lubang itu.
Sontak, D berteriak, lalu melapor kepada pemilik indekos dan keluarganya yang juga masih bermukim di dekatnya.
E saat itu hampir dihakimi massa. Para pemuda yang 'melek' teknologi pun langsung merampas ponsel E untuk mengecek apakah ada aktivitas D yang terekam.
Hasilnya nihil karena E belum sempat merekam. Karena keributan tak juga selesai, Yati melaporkan ke polisi dan minta E diamankan di Polsek Pasar Minggu. Pemilik indekos yang berang, mengusir E dan tak ingin E kembali lagi ke wilayah itu.
"Korban sama keluarganya enggak lapor karena barang bukti enggak ada," kata Yati.
Kompas.com masih berusaha mengonfirmasi E dan mencari indekosnya.
Nibras Nada Nailufar