Berdiri di atas lahan milik desa (bengkok) seluas sekitar 8.000 meter persegi, kafe tersebut dikelilingi hamparan sawah yang luas dan di ujungnya terdapat pemandangan pegunungan.
(BACA JUGA 12 Kuliner Mie Super Lezat se-Asia yang Harus Kamu Coba, Mie Asal Indonesia Masuk Peringkat Berapa, Ya?)
Di ujung selatan terdapat Pegunungan Kelet, ujung utara terdapat Pegunungan Dorowati, ujung timur terdapat Pegunungan Lirang dan ujung barat terdapat pemandangan Gunung Kelud.
Praktis, setiap mata memandangan selalu tertuju pada sawah yang di ujungnya terdapat gundukan pegunungan.
“Awalnya warung kopi. Ternyata dengan berjalannya waktu kedatangan orang banyak. Akhirnya kami pun mengikuti permintaan wisatawan,” kata salah satu pengelola Kafe Sawah, Pujon Kidul, Ibadur Rohman saat ditemui KompasTravel.
Selain itu, pemerintah desa setempat lantas mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mewadahi pembentukan destinasi wisata tersebut.
“Sebenarnya kami inginnya teman-teman pemuda Pujon Kidul tidak kerja ke luar daerah. Juga untuk mengurangi kenakalan remaja di lingkungan ini dengan wadah kegiatan seperti ini,” katanya.
(BACA JUGA : Nggak Cuma Cilok Muncratnya yang Dicela, Ceker Menyayat Hatinya Mulan Jameela Pun Kembali Dicemooh)
Saat ini, sudah ada 55 pemuda desa yang diberdayakan untuk bekerja di kafe tersebut. Rata- rata, para pemuda itu putus sekolah. Ada yang putus sekolah sejak Sekolah Dasar (SD) dan ada juga yang putus sekolah sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Rata-rata karyawan kita usia labil dan mereka anak-anak putus sekolah,” katanya.
Selain itu, juga ada 20 tim dari kelompok tani dan kelompok peternak yang diberdayakan dengan menjadi pemandu wisata (guide).
Alasannya, banyaknya kunjungan wisatawan menjadikan desa itu sebagai desa wisata.