Grid.ID - Orang tua pasti akan khawatir ketika sang anak mulai menonton film porno atau content yang berbau pornografi di dalam gadgetnya.
Sebagai orang tua perlu sekali memberikan edukasi tentang seks kepada anak.
Namun kebanyakan para orang tua merasa panik saat mengetahui bahwa sang anak telah menonton kenten film porno.
(BACA JUGA Ingat, 5 Pembersih yang Biasa Dipakai Ini Berbahaya Loh! )
Dr Shuci Dalvi, Psikolog anak, seperti dilansir dalam thehealthsite.com, memberikan cara mengatasi dan membantu orang tua saat menemui situasi sang anak mulai menikmati konten berbau seks atau pornografi.
1. Menormalkan situasi
Sang anak sering menonton porno secara diam-diam atau mendapatkan informasi seks melalui teman-temannya.
Untuk situasi seperti ini, sebagai orang tua harus tetap mempertahankan sifat netral seperti mengungkapkan dengan kata seperti ini:
"Apa yang ingin diketahui atau rasa ingin tahu mengenai seksual itu normal, namun menonton film porno bukan cara yang baik."
(BACA JUGA Ini Model Celana Jins ‘Gemesss’ Nikita Mirzani yang Jadi Omongan Netizen )
Hindari pembicaraan seperti memarahi.
Karena akibatnya sang anak malah tidak akan menjalin komunikasi dengan baik.
2. Bicara positif
Porno tidak selalu fokus pada aspek cinta atau hubungan seks.
Sebagai orang tua, kamu dapat menjelaskan porno adalah salah satu yang salah satu hal yang tidak realistis.
Hal itu akan membantu sang anak memiliki pandangan jangka panjang tentang seks, dan akan lebih berhati-hati dengan konten porno.
(BACA JUGA Wow! Demi Ingin Bercerai dengan Evelyn, Aming Berikan Apartemen dan Katakan Ini Ke Evelyn... )
3. Warning
Berikan peringatan kepada anak tentang kesalahan yang ada pada konten porno.
Katakan bahwa isi konten porno bukan merupakan tentang kehidupan yang sebenarnya.
(BACA JUGA Bahaya, Lifestyle Bikin Kamu Terkena Hipertensi dan Stroke, Kok, Bisa? )
4. Berikan batasan
Tanyakan kepada anak-anak apa yang telah mereka lihat dari konten yang berbau porno, jika sang anak mempertanyakan sesuatu hal.
Orang tua harus menjelaskan apa yang ada di alam normal, dan yang ditampilkan di konten porno tidak selalu alami atau aman. (*)