Melihat bahwa anak mereka tidak maju secepat anak-anak lain seusianya, Robin dan Kirk lalu memutuskan untuk mencari bantuan medis di Ottawa Children’s Centre.
Robin berkata, "Ketika kami bertemu dengan dokter, saat usianya di atas dua tahun, dia telah menjalani terapi fisioterapi dan dokter anak yang menanganinya memberikan saran untuk berkonsultasi juga dengan neurologi dan genetika."
Selama masa observasi dan perawatan, Robin dan Hisko bangga melihat anak perempuan mereka bisa segera ditangani.
(BACA JUGA Stop Konsumsi Baby Carrot, Atau Penyakit Kanker Akan Menghantuimu!)
Robin berkata, "Ahli fisioterapis kita mengatakan bahwa Ever memiliki kekuaran otot yang rendah dan mengalami beberapa masalah sensorik. Untuk membantu pergerakan agar Ever bisa belajar berjalan, dokter memasang rompi bertekanan khusus."
Ketika dia mulai berjalan di rumah sendiri tanpa rompi itu, Ever berjalan miring dan tampak gembira saat bisa bergerak.
Didorong oleh kemajuan perkembangan motorik Ever, Kirk dan Robin berharap diagnosi menyeluruh yang memastikan penyakitnya segera ditemukan oleh doketr agar Ever mendapatkan perawatan yang dibutuhkan lebih lanjut.
Sembilan minggu kemudian Hisko memiliki diagnosis yang konkret dari dookter bahwa Ever mengidap penyakit Angelman Syndrome, yang disebabkan oleh mutasi genetik atau ketidakhadiran gen UBE3A yang terletak di kromosom 15 di otak.
(BACA JUGA Pernah Jadi Tempat Buang Bayi, Vila Hantu Ini Malah jadi Obyek Wisata, Begini Ceritanya)
Robin berkata:, "Ketika dokter memberi tahu kami, saya menangis karena tak dapat mempercayai sesuatu yang benar terjadi dan kemudian mengetahui bahwa diagnosis ini adalah benar. Tetapi kami terus bergerak maju dan tak putus atas."
"Hidup kita telah mengalami banyak perubahan. Akhirnya kami merasa ada jawaban. Kami mengerti apa yang sedang terjadi. Ada begitu banyak hal yang tidak masuk akal sebelumnya." ujar Robin yang dikutip Grid.ID dari Mirror.
Sekarang ini, Ever yang usianya 3 tahun, menjadi anak yang tumbuh bahagia seperti anak yang lain.