Ia masih menyimpan tulisan pertamanya pada Rabu 14 Mei 2015.
Afi mengaku bahwa buku harian tersebut berisi tentang perjalanan hidupnya dan setiap peristiwa yang ia alami.
Semua ditulis detail di catatan itu.
(BACA JUGA 15 Cara Paling Mudah Agar Menjadi Pacar Idaman, Nomor 7 Sering Terjadi )
Untuk menulis status di Facebook, Afi memanfaatkan ponsel Android milikya.
Kalau menulis di laptop atau komputer, idenya justru tidak keluar.
"Sepanjang apa pun statusnya, ya saya ngetiknya pakai handphone. Biasanya saya menulis siang atau sore hari selepas sekolah," katanya.
Sejak statusnya viral di dunia maya, Afi terpaksa menonaktifkan pemberitahuan atau notifikasi pada akunnya.
(BACA JUGA 10 Foto Kampung Pelangi di Semarang yang Ramai Dipuji Dunia, Rumah Kumuh Jadi Penuh Warna )
Maklum, bunyi notifikasi itu sangat mengganggu.
Satu jam bisa ada ratusan pemberitahuan.
"Juga ada ribuan pesan yang belum terbaca karena terlalu banyak."