Find Us On Social Media :

'Kolor Ijo' Pakai Kolor Hitam, Perawat Ketakutan, Ini yang Terjadi

By Uda Deddy, Jumat, 19 Mei 2017 | 16:40 WIB

Mayat Ikbal alias Bala, 34 dikenal kolor ijo Luwu Timur di RSUD I Lagaligo Jl Sangkurwira, Desa Bawalipu, Wotu

Grid.ID -  Diminta mengurus mayat Ikbal alias Bala (34), dikenal sebagai kolor ijo Luwu Timur, perawat RSUD I Lagaligo Wotu, Luwu Timur, Sulsel, mengaku ketakutan.

Maklum, Ikbal alias kolor ijo dikenal sangat sadis ketika masih hidup.

"Itu anak-anak (perawat) pada takut semua," kata Direktur RSUD I Lagaligo Wotu, Rosmini, Kamis (18/5/2017).

Mayat kolor ijo sudah tiba di rumah sakit beralamat Jl Sangkurwira, Desa Bawalipu, Wotu, itu.

Mayat kolor ijo tiba dengan kondisi telanjang, hanya mengenakan kolor hitam.

(BACA JUGA Bunuh 23 Perempuan, 'Kolor Ijo' Tewas Ditembak Saat Kenakan Kolor Hitam)

Mayat mayat kolor ijo langsung dibawa ke Makassar.

Ikbal kabur bersama Rizal Budiman dan Tajrul Kalibaren dari Lapas Klas 1 Makassar, Makassar, Sulsel pada Minggu (7/5/2017).

Kolor ijo menganiaya dan membunuh puluhan wanita di Luwu Timur tewas tertembak saat ditangkap di Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (18/5/2017) siang.

Kolor ijo terpidana mati.

Dia divonis mati setelah menusuk kelamin 23 perempuan di Luwu Timur menggunakan pisau.

Satu dari 23 korbannya meninggal.

Dalam berkas perkara, Iqbal terbukti melakukan pembunuhan berencana dan penganiayaan berat terhadap 23 wanita di Luwu Timur.

Bahkan, dari puluhan wanita yang ditusuk alat vitalnya, seorang diantaranya tewas mengenaskan.

(BACA JUGA Si Kolor Ijo Dari Luwu Sulawesi Selatan Divonis Mati Setelah Menganiaya 23 Perempuan, Ini yang Dilakukan)

Kejahatan yang dilakukan Iqbal terbilang luar biasa atau extraordinary crime.

Ikbal masuk ke rumah warga yang sedang pulas dengan cara mencongkel pintu atau jendela rumah.

Tujuannya menusuk kelamin wanita, tak peduli gadis atau wanita bersuami, kemudian melarikan diri.

Ia mengaku melakukan perbuatan keji itu karena sakit hati terhadap wanita.

Namun kini ia harus mengakhiri hidup setelah tewas ditembak petugas. (*)

Ivan Ismar