Laporan Wartawan Grid.ID, Nailul Iffah.
Grid.ID - Hubungan romantis dengan pasangan merupakan bumbu kelanggengan dalam rumah tangga.
Biasanya didapat melalui hal kecil seperti kecupan manja hingga melakukan hubungan intim.
Sering kali kamu akan mengikuti aturan main pasangan saat bercinta, karena dianggap mampu memberi kepuasan pada pasangan.
Lalu apakah anal seks itu diperbolehkan?
(BACA JUGA Gila, Ini Dia Lukisan Termahal di Dunia yang Terjual Rp 1,48 Triliun )
Menurut dr. Nugroho Setiawan, SpAnd, menjelaskan kepada Grid.ID bahwa melakukan anal seks boleh saja jika itu dianggap sebagai variasi".
Biasanya kalau pasanganmu menyarankan untuk hubungan intim melalui anal, sering kali dilakukan karena vagina mengendur pasca melahirkan.
Proses melahirkan secara normal membuat daerah kewanitaan melebar karena menjadi jalur keluarnya bayi.
Sebaiknya rajinlah berolahraga dan minum jamu agar otot kewanitaanmu kembali rapat.
(BACA JUGA Berkat Video Pengakuan Bikinan Sendiri, Penyiram Air Keras ke Novel Baswedan Tertangkap )
Itu langkah cerdas bahagiakan pasangan.
Hubungan intim lewat anal atau dubur tidaklah sehat.
Karena anal atau dubur merupakan tempat kotor keluarnya feses atau tinja.
Tapi jika ingin melakukan anal seks sebagai bentuk variasi atau karena miss V bermasalah, maka hal utama yang dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kedua alat vital baik anus maupun Mr P.
(BACA JUGA Bandel, Ternyata Banyak yang Masuk Terowongan MRT DKI Secara Ilegal, Ini Dia 10 Fotonya )
Saat ingin bercinta pastikan Mr P menggunakan kondom agar dapat menjaga kebersihan dan terhindar dari virus dan bakteri yang menyebabkan Infeksi pada Mr P.
Pastikan juga tak ada yang merasa keberatan melakukan hubungan intim lewat anal, supaya kenikmatan bisa dirasakan satu sama lain.
Hubungan intim melalui anus bukanlah sebuah kelainan seks salah satu pasangan.
Tapi sebuah variasi saat melakukan hubungan intim, kecuali melakukan anal seks setiap kali bercinta.
Meski dari segi seksiologi anal seks tidak dilarang namun sebaiknya hindari, guna terhindar dari serangan virus. (*)