Artinya nggak ada tanda-tanda fisik yang menandai abnormalnya tekanan mata seseorang.
Karena itu, Zeiras sangat menyarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan mata.
Deteksi dini akan sangat membantu pencegahan dan pengendalian glaukoma.
(BACA JUGA: Menurut Sains, Ini Adalah Posisi Duduk yang Paling Aman Saat Naik Kendaraan Umum)
Khususnya bagi orang yang berusia di atas 40 tahun karena umumnya glaukoma menyerang di atas usia tersebut.
Sebaiknya rutin cek tekanan bola mata dua tahun sekali.
Namun khusus untuk orang yang memiliki faktor risiko glaukoma, wajib melakukan cek tekanan bola mata sekali dalam setahun.
Faktor risiko glaukoma terdapat pada mereka yang memiliki riwayat keluarga penderita glaukoma (faktor genetik).
Selain itu, penderita diabetes memiliki risiko glaukoma karena gangguan pembuluh darah akibat diabetes juga biasanya merambat ke pembuluh darah di mata.
(BACA JUGA: Ini Detik-detik Saat Fildan Bau Bau Pingsan Usai Jadi Pemenang D’Academy 4)
Khusus pada mata, jika terjadi gangguan vaskularisasi, dapat menimbulkan munculnya pembuluh darah-pembuluh darah halus yang nggak pada tempatnya.
Kemudian berkembang di sudut bola mata dan menghambat jalan keluar cairan bola mata.
Akibatnya tekanan bola mata meningkat dan terjadilah glaukoma.
Optik-optik besar biasanya sudah memiliki alat pemeriksaan tekanan bola mata atau pemeriksaan tekanan bola mata langsung pada dokter spesialis mata juga bisa dilakukan. (*)
Berita ini dipublikasikan Intisari-online.com dengan judul: Glaukoma, si Pencuri Penglihatan yang Wajib Selalu Diwaspadai (http://intisari.grid.id/Wellness/Fitness-And-Health/Glaukoma-Si-Pencuri-Penglihatan-Yang-Wajib-Selalu-Diwaspadai)
(Penulis: Intisari-online.com/Tika Anggreni Purba)