Grid.ID - Hati wanita mana yang tidak menangis melihat perjuangan suaminya yang sedang menjalani hukuman di balik penjara.
Hal inilah yang dirasakan oleh Veronica Tan, isti Basuki Tjahaja Purnama.
Ia kembali menangis saat membacarakan surat dari suaminya dalam sesi konferensi pers yang digelar di Jakarta terkait alasan pembatalan ajukan banding oleh Ahok, pada hari Selasa (23/05).
Sambil berderai air mata, Veronica Tan membacakan surat yang dititipkan Ahok kepadanya.
Dalam kondisi penuh tekanan dan terpisah dari suaminya, tangisan Veronica Tan adalah murni ungkapan hati wanita yang perasaan jiwanya sedang pedih.
Meski dalam beberapa kesempatan Veronica Tan tampak tegar, tenang, dan tidak emosional, kali ini ketegarannya akhirnya luluhnya juga.
Awalnya saat memulai membuka pembicaraan kepada wartawan, ia masih tegar.
Namun saat ia akan membacakan isi surat, ia terisak menangis sambil memegang mikrofon.
Ia tak peduli dengan make up yang dipakainya, sesekali dia tidak mengusap air matanya dengan tisu tetapi justru dengan tangan.
Salah seorang kuasa hukum Ahok, I Wayan, lalu memberikan air mineral kepada Veronica Tan untuk sedikit meredakan sesak tangisnya.
Fifi Lety Indra, adik Ahok yang juga salah satu anggota tim penasehat hukum Ahok, duduk berada di samping Veronica Tan unruk memberi dukungan..
Ia juga berusaha menenangkan kakak iparnya itu dengan memberikan tisu.
(BACA JUGA Inilah 12 Fakta Veronica Tan, Istri Ahok, Nomor 10 yang Membuat Ahok Jatuh Hati)
Inilah surat dari Basuki Tjahaja Purnama yang ditulis dari balik penjara yang dibacakan oleh Veronica Tan, istrinya.
Rumah Tahanan Depok, Minggu 21 mei 2017
Kepada relawan dan pendukung Ahok yang saya cintai, semua yang telah menjalani proses demokrasi di mana pun berada.
Saya telah banyak berpikir tentang kejadian yang saya alami.
Saya mau berterima kasih kepada saudara-saudara yang terus mendukung saya dalam doa, kiriman bunga, makanan, kartu ucapan, surat, buku-buku, bahkan dengan berkumpul dengan menyalakan lilin.
Saya tahu tidak mudah bagi saudara menerima kenyataan seperti ini. Apalagi saya...
Tetapi saya telah belajar mengampuni dan menerima semua ini.
Jika untuk kebaikan berbangsa dan bernegara, alangkah ruginya warga DKI dari sisi kemacetan dan kerugian ekonomi akibat adanya unjuk rasa yang menganggu lalu lintas.
Tidaklah tepat saling unjuk rasa dan demo dalam proses yang saya alami saat ini.
Saya khawatir banyak pihak yang akan menunggangi jika para relawan berunjuk rasa, apalagi benturan dengan pihak lawan yang tidak suka dengan perjuangan kita.
Terima kasih telah melakukan unjuk rasa yang taat aturan dan menyalakan lilin perjuangan, konstitusi ditegakkan di NKRI dengan Pancasila dan UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
Mari kita tunjukkan bahwa Tuhan tetap berdaulat dan memegang kendali sejarah setiap bangsa.
Kita tunjukkan bahwa kita orang yang beriman kepada Tuhan Yang Masa Esa pasti mengasihi sesama manusia, pasti menegakkan kebenaran dan keadilan bagi sesama manusia.
Gusti ora sare...
Put your hope in the Lord now and always (Mazmur 131 ayat 3)
Kalau dalam iman saya, saya katakan: The Lord will work out his plans for my life (Mazmur 138 ayat 8a).
Ahok BTP.