Saat kejadian, dia berada di Tripoli, Libya.
Yang mengejutkan, Abu ismail dikenal sebagai penentang ISIS.
"Abu Ismail akan terguncang mendengar anaknya melakukan aksi terorisme. Dia sangat menentang teori jihad dalam bentuk kekerasan," kata sumber tersebut.
Mohammed Saeed, satu tokoh senior di komunitas masjid Didsbury, mengatakan, ia sempat mendapat pengalaman tak mengenakkan dengan Salman.
Saat itu, Saeed tengah berbicara di depan publik masjid.
Ia kemudian mengkritik gerakan radikal ISIS di Suriah dan Al Anshar di Libya.
"Setelah saya bicara, Salman menatap saya dengan penuh kebencian," ujar Saeed. (*)