GRID.ID - Kepolisian Inggris, mengidentifikasi pelaku serangan bom di konser Ariana Grande, sebagai Salman Ramadan Abedi (22).
Pemuda yang lahir di Manchester, Inggris ini berdarah Inggris-Libya.
Dilansir oleh The Guardian, Abedi bukanlah sosok pria yang aktif dalam jaringan terorisme.
( BACA JUGA : Komedian Ini 'Jatuh Cinta' Sama Ayu Ting Ting, Aw! )
Ia tidak dalam pengawasan kepolisian, karena ia memang dikenal tak punya aktivitas apapun dengan kelompok radikal.
Karena itulah, kepolisian dan intelijen Inggris kecolongan sehingga terjadilah tragedi di Manchester, Selasa (23/5/2017).
Seorang anggota komunitas Libya di Inggris, bahkan mengaku terkejut Abedi menjadi pelaku pengeboman tersebut.
Dia mengatakan : "Salman anak pendiam, selalu menghormati yang lebih tua. Kakaknya, Ismail, sering keluyuran. Tapi Salman anak pendiam. Mengejutkan kalau dia melakukan hal ini,".
Salman dikenal rajin berkunjung ke masjid Didsbury, dimana ayahnya, terkenal sebagai tokoh yang dihormati di masjid itu.
"Ayah Salman adalah muazin di masjid itu. Suaranya begitu indah. Selalu salat lima waktu. Anak-anaknya, belajar Quran dengan hati,"
Ayah Salman bernama Abu Ismail.
Ia mondar-mandir Inggris-Libya untuk melakukan bisnisnya.
Saat kejadian, dia berada di Tripoli, Libya.
Yang mengejutkan, Abu ismail dikenal sebagai penentang ISIS.
"Abu Ismail akan terguncang mendengar anaknya melakukan aksi terorisme. Dia sangat menentang teori jihad dalam bentuk kekerasan," kata sumber tersebut.
Mohammed Saeed, satu tokoh senior di komunitas masjid Didsbury, mengatakan, ia sempat mendapat pengalaman tak mengenakkan dengan Salman.
Saat itu, Saeed tengah berbicara di depan publik masjid.
Ia kemudian mengkritik gerakan radikal ISIS di Suriah dan Al Anshar di Libya.
"Setelah saya bicara, Salman menatap saya dengan penuh kebencian," ujar Saeed. (*)