Dia lalu mencoba mengirim pesan teks WeChat ke ayah Xiao, tapi tak juga dibalas.
Para guru Xiao baru curiga, ada yang tak beres dengan ayah Xiao.
Mereka pun membuka tas Xiao.
Betapa terkejutnya, tas Xiao sudah berisi sejumlah potong baju Xiao.
Para guru berusaha tak panik, dan mnegantar Xiao ke rumahnya.
Yang mereka temukan tak kalah mengagetkan.
Pagar rumah Xiao dalam kondisi terkunci gembok dari luar.
Menurut para guru, pihak sekolah sudah lama mengenal bila Xiao selama ini hanya tinggal bersama ayahnya.
Ibu Xiao sudah lama minggat dari rumah, karena tak tahan terus dipukuli ayah Xiao.
Para guru kemudian melaporkan kejadian ini ke kepolisian.
Sementara Xiao, sehari-harinya menumpang tidur di rumah seorang guru.
Polisi yang menyelidiki akhirnya menemukan ibu dan ayah Xiao.
Lewat sambungan telepon, keduanya setuju menjemput Xiao di kantor polisi.
Tapi nyatanya, hingga Selasa (22/56/2017), tak ada seorang pu dari mereka yang datang.
Di dinginnya udara China, Xiao, tetap menjalani hidup seorang diri... (*)