Dengan cekatan, Parker meraih orang-orang yang terkena bom bunuh diri itu untuk dia bopong ke tempat yang aman.
Dia tak hanya membantu satu atau dua orang, tapi lebih dari 12 orang.
"Semua orang keluar (dari Manchester Arena, red) dan tampak bahagia. Namun, saat orang-orang melewati pintu kaca, saya mendengar ledakan dan dalam beberapa detik saya melihat kilatan putih."
"Kemudian asap membubung tinggi dan saya mendengar banyak teriakan," kata Chris Parker kepada The Sun.
"Saya juga terlempar hingga jatuh, kemudian mencoba bangkit. Bukannya lari, insting mendorong saya kembali dan mencoba menolong para korban," lanjutnya.
"Saya melihat anak kecil. Dia kehilangan kaki. Saya bopong dia ke sebuah toko merchandise dan saya bertanya ke mana ibu dan bapaknya. Dia bilang ayahnya masih bekerja dan ibunya di atas sana," kisahnya.
Parker mengatakan, dia berpikir mungkin ibunya tewas akibat bom itu. Lalu, dia juga melihat wanita 60 tahun dan menolongnya.
"Saya belum bisa berhenti bernyanyi. Yang paling mengejutkan, ini konser untuk anak-anak."
Aksi Chris Parker ini mendapat pujian luas di Inggris dan gelandangan ini dinilai sebagai pahlawan.
Sebab, dengan spontan dia membantu para korban sebelum petugas kesehatan datang. (*)