Find Us On Social Media :

Salut, Meski Capek Habis Narik, Sopir Angkot Ini Tolong Korban Bom yang Patah Kaki

By Way, Kamis, 25 Mei 2017 | 14:04 WIB

halte busway kampung melayu

Grid.ID-Bom yang meledak di Kampung Melayu memang berkekuatan besar.

Salah satu tempat yang rusak parah karena ledakan adalah halte busway.

Sebagai salah satu titik persimpangan, halte busway tentu dipenuhi oleh penumpang yang akan naik atau turun.

Apalagi halte busway Kampung Melayu cukup besar ukurannya, dan merupakan pertemuan dua arah trayek bis Transjakarta.

(BACA JUGA Sedih, Tiga Korban Polisi Ternyata Bertugas Menjaga Pawai Obor untuk Menyambut Bulan Suci Ramadhan )

Terminal Kampung Melayu juga banyak dipenuhi angkot-angkot, baik yang menunggu penumpang maupun istirahat setelah berhenti narik.

Salah satunya Mar (40), seorang sopir angkot 01 tujuan Senen - Kampung Melayu.

Mar menceritakan soal seorang wanita berumur 40 tahun, mengalami patah pada pergelangan kakinya akibat panik saat terjadi ledakan.

"Saya sama teman saya si Ahmad (30) ketika itu baru saja selesai narik, mau parkirin mobil angkot saya di Terminal Kampung Melayu."

(BACA JUGA Tasdik, Satpam Bank Mandiri, Terkena Bom Kedua Setelah Tolong Korban Bom Pertama )

"Di saat saya mau sampai, suasana di Terminal itu ramai. Macet pula."

"Setelah saya parkirin itu mobil saya, saya nanya ke teman saya kenapa terminal ramai kerumunan warga."

"Nah teman saya bilang ada bom."

"Saya kaget, dan sempat enggak percaya. Enggak lama ada pria datang minta tolong ke saya," kata Mar, Rabu (24/5/2017).

(BACA JUGA Jangan Keburu Dibuang, Ternyata Bekas Kantung Teh Punya Manfaat Tak Terduga Untuk Rambut Kamu!  )

Mar yang kala itu ingin beristirahat, langsung kaget ketika pria yang panik meminta tolong.

Pria itu datang sambil membopong sang istri yang mengalami patah tulang di bagian kanan pergelangan kakinya.

"Jadi, itu bapak-bapak bawa istrinya."

"Semenit juga belum ada saya istirahat mas."

(BACA JUGA Pelaku Bom Targetkan Semua Orang, Mahasiswi Pulang Kuliah Juga Kena )

"Bapak itu minta tolong antarkan istrinya ke seorang dukun patah tulang Fatahillah di Taman Kota."

"Bapak dan ibu itu, suami istri tinggal di Roxy."

"Bapak itu bilang begini 'Tolong Pak, istri saya kakinya patah abis lompat dari halte."

"Ini panik istri saya karena bom Pak."

(BACA JUGA Tidak Akan Menunda Momongan, Sheza Idris Segera Menikah )

"Tolong antarkan ke dukun patah tulang Pak."

"Saya dan teman saya ya mau enggak mau bantuin," paparnya.

Selama perjalanan ke dukun patah tulang, Mar mendapat cerita menegangkan dari pasangan suami istri tersebut.

Mar mengaku jika pasutri itu berada di Halte Bus Transjakarta, sebelum ledakan bom terjadi.

(BACA JUGA Breaking News! Nama 5 Korban Ledakan diduga Bom di Kampung Melayu, Ada Videonya Korban Polisi )

"Itu bapak dan istrinya, katanya mau ke Grogol naik Bus Transjakarta."

"Lagi nunggu bus tiba di halte, bapak dan ibu itu kaget dan panik ketika denger bom."

"Katanya sampai terpental."

"Ketika bangun, eh ledakan kedua muncul," tuturnya.

"Pasutri ini, kepanikan."

(BACA JUGA Jangan Percaya Berita Bom Manchester Arena, Ini 4 Berita Palsu yang Menyesatkan, Ariana Grande Pun Jadi Korbannya )

"Di dalam halte, pada berdesakkan keluar para calon itu penumpang, termasuk si bapak dan ibu ini."

"Mereka panik karena dalam halte kaca pada pecah, melompat keluarlah si bapak dan ibu ini," paparnya.

"Ketika lompat, pergelangan kaki si ibu ini pun patah."

"Kan tinggi itu haltenya kalau mau turun ke bawah."

(BACA JUGA Artis Seksi Ariel Tatum Dapat Berkah di Bulan Ramadhan Ini, Seperti Apa Ya... )

"Bapak itu bilang ke saya juga, kalau saat kejadian, pada panik calon penumpang di halte bus transjakarta itu."

"Saking paniknya ya, itu semua orang di halte ada sampai kepental, melompat ke luar halte."

"Sampai ada juga yang lari berjatuh-jatuhan."

"Ya begitu si ceritanya si bapak dan ibu yang saya anterin itu," ujarnya. (Panji Baskhara Ramadhan, Warta Kota)

Artikel ini pernah dimuat di tribunnews dengan judul Bikin Haru, Sopir Angkot Ini Ikut Menolong Pasangan Suami-Istri Korban Bom yang Panik.