(BACA JUGA : Jangan Percaya Berita Bom Manchester Arena, Ini 4 Berita Palsu yang Menyesatkan, Ariana Grande Pun Jadi Korbannya)
Di rumah Wilbraham Road, petugas kepolisian juga menangkap seorang pria pada hari Selasa, satu hari setelah kejadian bom.
Di rumah berbata ini, Salman Abedi tinggal bersama orang tua dan saudara laki-lakinya.
Tetangga di Elsmore Road menceritakan bagaimana Salman Abedi menarik diri dari lingkungan.
Salah satu tetangganya, Lina Ahmed (21) mengatakan, "Mereka adalah keluarga Libya dan mereka telah bertindak aneh. Beberapa bulan yang lalu Salman sholat di jalanan di depan rumahnya. Dia pun bernyanyi dalam bahasa Arab,"
"Dia mengatakan 'Hanya ada satu Tuhan dan Nabi Muhammad adalah utusannya'," ujar LIna Ahmed, yang dikutip Grid.ID dari Telegraph.co.uk.
(BACA JUGA : TERPOPULER: Pasangan yang Pamer Foto Memalukan, Bintang Porno Cebol dan Bom di Kampung Melayu)
Seorang teman keluarga besarnya juga menggambarkan keluarga Salman Abedi adalah keluarga yang religius.
Dia juga mengatakan bahwa sebagian besar keluarga Abedi telah kembali ke Libya dan hanya menyisakan Salman dan kakaknya, Ismail tiinggal di Inggris.
"Mereka (Salman Abedi) belum lama berada di rumah itu. Orang-orang yang datang selalu berbeda. "kata Alan Kinsey, 52, seorang supir pengantar mobil yang tinggal di seberang jalan.
Istri Kinsey, Frances (48), seorang pekerja di bidang perawatan, mengatakan bahwa dia percaya bahwa kedua orang tua telah pergi sebelum Natal tahun lalu dan hanya satu atau dua pemuda yang tinggal di rumah itu.
Kinsey mengatakan sebuah bendera besar, seperti bendera Irak atau Libya, telah tergantung dari rumah mereka.