Find Us On Social Media :

6 Tips Cerdas Menyikapi Ancaman Teror Bom dari Pakar

By Ridho Nugroho, Kamis, 25 Mei 2017 | 16:36 WIB

Humas Polri pernah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap aksi teror.

Grid.ID – Kabar duka kembali mendera seluruh masyarakat Indonesia saat ini.

Kemarin malam tepatnya Rabu 24 Mei 2017 peristiwa naas kembali terjadi.

Ledakan bom bunuh diri di sekitar area Kampung Melayu, Jakarta Timur menelan 15 korban, 4 di antaranya meninggal dunia.

Sontak, seluruh perhatian dan simpati ditujukan untuk peristiwa dan para korban tersebut.

(BACA JUGA: Ternyata Korban Bom Perlu Pendampingan dari Psikolog Klinis dan Psikiater... Kenapa Ya?)

Masyarakat pun membagikan informasi yang beredar di media dan youtube melalui pesan singkat.

Namun, sayangnya peristiwa ini pun meninggalkan luka mendalam termasuk kondisi miris para korban akibat ledakan bom panic tersebut.

Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tidak ikut membantu  tercapainya tujuan aksi teror para teroris.

Caranya adalah dengan tidak ikut menyebar konten-konten foto, video yang mengandung unsur sadis yang dapat berpotensi menciptakan ketakutan dan kengerian yang meluas.

(BACA JUGA: Pelaku Bom Bunuh Diri Diduga Didalangi Kelompok Teroris ISIS dan Menggunakan Bom Panci Ini Buktinya!)

Hal itu dikemukakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) Isyana Bagoes Oka kepada wartawan di Jakarta, (25/5/2017).

"Teror bom ini jelas ditujukan untuk menebar ketakutan dan kepanikan di tengah kondisi politik nasional yang sedang bergolak," ujar Isyana sebagaimana dikuitip Grid.ID dari Kompas.com dalam unggahannya yang berjudul Masyarakat Diminta Tak Sebarkan Gambar Sadis Korban Ledakan Bom di Kampung Melayu.

Terkait dengan teror bom, Humas Polri pernah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap aksi teror.

(BACA JUGA: Jangan Percaya Berita Bom Manchester Arena, Ini 4 Berita Palsu yang Menyesatkan, Ariana Grande Pun Jadi Korbannya)

Apa saja yang harus kita lakukan ketika teror bom mengancam?

1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyelamatkan diri 2. Kurangi  rasa ingin tahu 3.  Jauhi pusat kejadian 4. Hubungi nomor darurat kepolisian (emergency call 110), menggantikan nomor 112 yang kini dinonaktifkan. Emergency call 110 menggunakan operator, sehingga setiap pesan akan diteruskan ke Polres atau Polsek terdekat dengan lokasi kejadian yang dilaporkan masyarakat. 5. Untuk membantu kerja aparat, jauhi kerumunan massa. Hal ini juga untuk mencegah bertambahnya korban jika pelaku masih ada di sekitar tempat kejadian. 6. Selalu waspada dengan kondisi sekeliling. Jika ada yang mencurigakan laporkan kepada aparat terdekat.

Divisi Humas Mabes Polri, melalui akub facebooknya juga pernah mengimbau kepada seluruh pemilik pusat perbelanjaan serta pengelola fasilitas publik untuk memaksimalkan Closed Circuit Television (CCTV).

Hal lain yang diimbau adalah setiap ketua rukun tetangga (RT) ataupun tokoh masyarakat menegur tamu yang menginap tanpa melapor, baik di kos, kontrakan, maupun apartemen ke polsek terdekat. (*)