Find Us On Social Media :

TERPOPULER: Cara Kerja Bom Panci di Kampung Melayu, Alasan Pelaku Bom Manchester, dan Kata Terakhir Polisi Korban Bom Pada Kekasihnya

By Way, Jumat, 26 Mei 2017 | 13:27 WIB

Ilustrasi

Ayah Salman Abedi , Ramadan  (50) dan adik laki-lakinya, Hashem (20) telah ditangkap oleh polisi Libya di Tripoli, Selasa (23/05) malam.

Penangkapan ini menyusul penangkapan terhadap kakak laki-laki Salman Abedi yang bernama Ismail (23).

Penangkapan Ismail dilakukan dalam sebuah penyergapan yang dramatis oleh polisi bersenjata di dekat Morrisons, Chorlton, South Manchester, Inggris. 

Penggerebekan ini memicu kemarahan adik perempaun Salman yang mengatakan bahwa perbuatan kakaknya dilakukan sebagai tindakan balas dendam atas serangan udara Amerika Serikat di Suriah.

Jomana Abedi, adik perempuan Salman menggambarkan sosok Salman Abedi sebagai orang yang yang baik hati dan ia pun sedikt terkejut dengan kekejaman semacam yang dilakukannya.

Namun, Jomana Abedi yang juga merupakan petenis berusia 18 tahun ini juga mengatakan bahwa kakaknya melihat penderitaan anak-anak yang sekarat di mana-mana dan menginginkan balas dendam.

"Dia melihat bom dari Amerika yang dijatuhkan di Suriah dan membuat korban anak-anak. dia ingin membalas dendam," ujar Jomana Abedi yang dikutip Grid.ID dari Mirror. 

Polisi Manchester mengatakan bahwa mereka mencoba menghancurkan niat  jaringan kejahatan untuk melakukan pembantaian di Inggris.

Menurut sumber dari media Inggris, ada seorang teman dekat Salman Abedi  di Burnage Media Arts College.

Dia ingat bahwa pada liburan sekolah Salman Abedi pergi ke Libya dan bergabung dengan pasukan melawan Kolonel Gaddafi.

"Salman membenci pria itu. Salman pernah mengatakan kepada saya bagaimana dia ingin membunuhnya  dengan tangan kosongnya sendiri," ujar teman dekat Salman. 

Dulu dia teringat ketika Salman mengunggah foto diri sambil membawa senjata di Facebook.