Find Us On Social Media :

Negeri Lilliput Ini "Dikutuk" Penyakit Misterius, Para Ilmuwan Pun Bingung

By Hery Prasetyo, Minggu, 28 Mei 2017 | 03:41 WIB

Inilah penduduk Desa Yangsi, Provinsi Sichuan, China yang rata-rata kerdil.

Grid.ID - Negeri Lilliput mulai muncul dan dikenal karena novel  Gulliver's Travels oleh Jonathan Swift pada 1726.

Dikisahkan, Lilliput merupakan pulau. Berdampingan dengan Pulau Blefuscu, keduanya dihuni manusia-manusia kerdil yang seper duabelas ukuran manusia biasa.

Itu hanya kisah fiksi ykarya Jonathan Swift.

Meski begitu, jauh di pedalaman China, terdapat "negeri Lilliput".

"Negeri Lilliput" itu bernama Desa Yangsi, Provinsi Sichuan.

Sebanyak 80 persen penduduk Desa Yangsi kerdil atau cebol.

Sebanyak 40 persen penduduknya memiliki kepala yang pendek.

Tinggi mereka rata-rata hanya 1 meter dan yang terpendek setinggi 65 cm.

Sebab itu, Yangsi sering disebut "Desa Kerdil".

Dicurigai ada penyakit misterius yang menyerang desa ini.

Anak-anak usia 5-7 tahun kebanyakan terserang penyakit ini dan berhenti tumbuh, sehingga ketika dewasa dalam keadaan kerdil.

Terlepas dari itu, banyak yang mengalami kecacatan tubuh.

Belum terjawab

Para ahli dan ilmuwan sudah berkali-kali mendatangi Desa Yangsi untuk melakukan penelitian.

Mereka menguji tanah, air, udara, dan tanaman di desa itu untuk mengetahui apa yang terjadi.

Namun, tetap saja belum ada yang mengetahui apa penyebab fenomena aneh di Desa Yangsi tersebut.

Jika dirunut, ini sudah 60 tahun lamanya desa itu didominasi penduduk kerdil dan belum ditemukan penyebabnya.

Menurut catatan desa tersebut, penyakit aneh itu muncul pada 1951.

Sebuah sensus pada 1985 menemukan terdapat 119 kasus kerdil di desa itu.

Sampai sekarang, penyakit itu tak pernah sirna dan menyerang dari generasi ke generasi berikutnya.

Sementara, pemerintah China belum membuka akses ke desa itu kepada orang atau organisasi asing untuk melakukan penelitian.

Orang asing boleh datang tapi hanya bisa memotret, tanpa bisa melakukan penelitian.

Meski fenomena kerdil sudah dilaporkan sejak 1951, namun sebenarnya sudah berlangsung sejak 1911.

Pada 1947, ilmuwan Inggris Dr. Karyl Robin Evans melaporkan, dia melihat ratusan orang kerdil tinggal di daerah pelosok bernama Desa Yangsi.

Pada 1997, sebuah teori menyatakan, mereka menjadi kerdil karena tanahnya terkena paparan mercury.

Namun, teori itu tidak menjelaskan secara detil dan ilmiah.

Keyakinan lain menyebutkan, Desa yangsi tidak baik untuk tempat tinggal sesuai perhitungan Feng Shui.

Kutukan kura-kura

Sementara cerita paling sering terdengar adalah kisah lelaki bernama Wang.

Dia menangkap seekor kura-kura.

Orang desa menginginkan membebaskan kura-kura itu pergi dan hidup bebas.

Namun, karena keinginan banyak orang, kura-kura itu akhirnya disembelih dan dimakan.

Ketika muncul penyakit yang menyebabkan mereka kerdil, maka penduduk percaya itu sebagai kutukan atas pembunuhan kura-kura.

Sedangkan beberapa orang lagi berpendapat, desa itu masih terkena paparan gas akibat perang ketika Jepang menginvansi China puluhan tahun lalu. (*)