Grid.ID - Kecemasan orangtua saat sangat wajar terhadap kasus-kasus negatif akibat salah menggunakan jejaring sosial Facebook.
Apalagi munculnya korban dari dampak negatif Facebook makin banyak.
Diperlukan langkah bijak jika akan menggunakan jejaring sosial media, apalagi jika ada orang yang mengajak orang berkenalan lalu meminta bertemu.
Harus hati-hati atau kalau perlu ajak keluarga atau teman jika ingin bertemu dengan orang yang mengajak berkenalan.
Jika tidak, kamu bisa menjadi korban kejahatan dari orang yang baru kamu kenal.
(BACA JUGA Mengerikan, Wanita Ini Culik Mantan Kekasih dengan Todongan Senjata Saat Mengucap Janji Pernikahan dengan Gadis Lain )
Hal ini dialami oleh Amelia Deva Puspita (17), yang tinggal di Jalan Pejompongan RT 07/07, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Ia disekap oleh Hendra Kurniawan (22) teman yang baru saja ia kenal di jejaring Facebook.
Pada akhirnya Hendra Kurniawan ditangkap polisi di wilayah Kebun Sayur RT 03/04, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (26/5/2017).
Pria pengangguran ini diciduk karena menyekap Amelia Deva Puspita di rumah kontrakannya.
(BACA JUGA Inilah Pengguna Facebook Tertua, Hobinya Makan Kacang Pinang Meski Giginya Ompong)
Kasus ini berawal ketika orangtua Amelia Deva Puspita , Suharmi (51), mendapat informasi dari teman Amelia, Lia (17).
Lia mendapat pesan singkat dari Amelia, yang mengaku disekap pria yang baru dikenalnya.
"Suharmi mengaku anaknya pada Selasa (23/5/2017) sekitar 15.00 WIB pamit, dengan alasan ingin bermain. Namun, hingga sekitar pukul 23.30 WIB, Amelia tak kunjung pulang ke rumah serta membuat orang rumah khawatir," ungkap Kapolsek Palmerah Kompol Armunanto, Sabtu (27/5/2017).
Keluarga, lanjutnya, berupaya menghubungi Amelia, tapi ponselnya tidak aktif dan mereka mengaku sudah mencari Amelia.
(BACA JUGA Berteman Lewat Facebook, Puluhan Juta Rupiah Hilang Dalam Sekejap, Begini Modusnya)
Pada Kamis (25/5/2017) sekitar pukul 18.00 WIB, Suharmi dapat kabar dari Lia, teman Amelia, bahwa Amelia disekap oleh pria tak dikenal.
Pria bernama lengkap Armunanti Hutahean ini menerangkan, Lia lantas menginformasikan pesan singkat dari Amelia itu ke Suharmi, yang langsung melaporkan kejadian yang menimpa putrinya ke Polda Metro Jaya.
"Mendapat informasi, Lia diminta sang ibu temannya ini untuk ditemani ke Polda Metro Jaya guna membuat laporan," jelas Kapolsek.
Armunanto mengatakan, jajaran Dit Reskrimum Polda Metro Jaya yang mendapatkan laporan tersebut, langsung mengarahkan pihak Polsek Palmerah menindaklanjuti laporan Suharmi.
Armunanto menjelaskan, pria penyekap Amelia merupakan kenalan dari media sosial (medsos) Facebook.
(BACA JUGA Berantas Konten Kekerasan, Facebook Rekrut 3.000 Anggota Satpam)
"Kami langsung menindaklanjuti kala Suharmi datang melapor ke Polsek Palmerah, ternyata kan sudah melapor ke Polda Metro Jaya. Jadi, kami tetap menindaklanjuti laporan Ibu Suharmi tersebut.Mengenai lokasi Amelia itu, ternyata setelah kita lakukan pengecekan, ada di sebuah kontrakan di Kemanggisan, Jakarta Barat," tuturnya.
Polisi yang melakukan penyelidikan mendalam, dalam kurun waktu beberapa jam dapat menangkap penyekap Amelia, yakni Hendra, tanpa perlawanan.
Hendra Kurniawan juga mengaku baru kenal Amelia dari Facebook. Mereka berdua lantas sepakat bertemu untuk berbincang-bincang.
"Saat itu Hendra yang menjemput Amelia di rumah. Akan tetapi perkenalan pertamanya membuat Amelia juga jengah, karena Hendra meminta uang. Karena Amelia tak punya uang, akhirnya Hendra saat itu minta Amelia menginap di kontrakannya di Kemanggisan," papar Armunanto.
Armunanto memaparkan, Hendra yang ketika itu dibekuk saat sedang asyik mandi di kontrakannya, mengaku menyekap Amelia karena tak punya uang.
(BACA JUGA Alamak! Daftar Dagangan Grup Facebook 'Lendir', Gadis SMA Ini Dijual Rp 1,2 juta)
"Sebenarnya pelaku (Hendra) tidak meminta uang tebusan ke keluarga Amelia. Hanya, saat itu Hendra kesal sebab saat dirinya minta uang atau barang, tak diberikan Amelia.
Kesal itu pun memuncak, dan memaksa Amelia saat itu untuk menginap di kontrakannya. Tetapi modus serta motifnya masih kami selidiki kembali," beber Armunanto. (*)
(Panji Baskhara Ramadhan/wartakota)