Grid.ID – Pengidap epilepsi memang tak disarankan mengendarai mobil.
Akibatnya, jika kambuh saat menyetir, maka bisa membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain.
Itu yang terjadi pada I Made Deni Adnyana asal asal Banjar/Desa Jadi, Kecamatan Kediri, Bali.
Pemuda ini mengendarai mobil Toyota Avanza warna silver dengan nomor polisi DK 791 AJ di Jalan Jurusan Tabanan-Kediri, wilayah Banjar Tamansari, Desa Delod Peken, Tabanan atau di wilayah Sanggulan, Jumat (26/5/2017).
Namun, tiba-tiba epilepsinya kambuh dan dia kehilangan kendali.
Tanpa ampun, mobil itu menghajar 5 sepeda motor di depannya sampai berantakan.
Saksi mata Suarjaya menyebutkan, dirinya sempat melihat langsung kejadian saat ia hendak berangkat kerja ke BRSUD Tabanan.
Dia menduga akan ada korban parah karena sebuah motor tampak tergilas mobil.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Dari informasi yang dihimpun, Deni Adnyana akan berobat ke BRSUD Tabanan, Bali, untuk mengatasi penyakit epilepsinya.
Namun, nahas saat mengemudi sakitnya kambuh dan menabrak lima kendaraan dari arah barat.
Kasat Lantas Polres Tabanan AKP I Ketut Mastra Budaya saat dikonfirmasi mengatakan, beberapa korban mengalami luka lecet, tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu, meskipun sebuah motor tampak terlindas mobil.
Satu korban mengalami patah tangan.
“Tidak ada korban jiwa. Pengendara mobil saat kejadian menyetir sendiri,” tegasnya.
Terkait kondisi pengemudi mobil yang mengalami epilepsi saat berkendara dan menimbulkan kecelakaan, Mastra menyebutkan pihaknya masih berkoordinasi dengan dokter.
“Terkait dengan hal itu kami masih koordinasi dengan dokter,” ujarnya.
Pengendara motor yang menjadi korban dari kejadian itu adalah:
1. I Nyoman Tangkas Pramana (31) asal Banjar Penatahan Kelod.
I Nyoman yang mengendarai motor Honda Scoopy DK 8110 HQ mengalami luka lecet di betis dan lutut kanan.
2. Supriadi (28) yang beralamat di Jalan Kaka Tua Nomor 21 Banjar Gerang, Desa Pasekan, Tabanan.
Ia mengendarai motor Honda Beat DK P 4556 YA mengalami lecet pada lutut dan sakit pada paha kanan.
3. I Putu Conik Artawan (37) asal Banjar Tengah Kangin, Desa/Kecamatan Kerambitan mengendarai motor Honda Scoopy DK 2587 HZ mengalami sakit pada bahu kiri dan perut kanan.
4. I Nyoman Alit Armadi (36) asal Banjar Delod Rurung, Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg mengendarai motor Honda Supra X DK 5036 HP.
Mengalami luka pada jari tengah kanan dan kaki kiri.
5. Ni Putu Ana Purnamawati (35) asal Banjar Batubuyan, Desa/Kecamatan Abiansemal, Badung mengendarai sepeda motor Supra DK 5898 HA mengalami patah lengan kanan.
Seorang korban, I Nyoman Alit Armadi menyebutkan, dirinya mengendarai sepeda motor dari arah barat dalam kondisi pelan karena usai melewati traffick light.
Sekitar 4 meter dari posisinya, dia melihat mobil Avanza sudah menyerempet motor Honda Scoopy yang dikendarai oleh I Nyoman Tangkas Pramana dan motor Honda Beat hitam yang dikemudikan Supriyadi.
Dirinya saat itu tidak bisa menghindar dan langsung ikut ditabrak.
Saat ditabrak Alit Armadi terpental jatuh ke arah trotoar dan helm masih dalam keadaan terpasang di kepala hingga motornya berada di kolong mobil.
Dia juga melihat pengendara yang ada di belakangnya sudah tergeletak.
"Saya terkejut mobil cepat menyerempet. Saya tidak bisa menghindar sehingga ditabrak," ujarnya yang akan berangkat kerja ke Mengwi, Badung.
Humas BRSUD Tabanan I Made Suarjaya saat dikonfirmasi mengatakan, tidak ada pasien yang rawat inap.
Meskipun ada yang disarankan menjalani rawat, karena keputusan sendiri akhirnya pulang.
“Yang mengalami patah tangan kami sarankan rawat inap, tapi dia memutuskan pulang dan menjalani perawatan alternatif,” ujarnya. (Tribun Bali/I Made Argawa)