Grid.ID - Apa pun yang terjadi, orangtua tetaplah harus dihormati.
Namun, masalah anak yang mencampakkan orangtuanya makin marak di China.
Umumnya alasan yang dikatakan hanya tidak ingin merawat orangtua yang sudah senja.
(BACA JUGA: Sandiaga Uno Pernah Nggak Rela Dibotakin, Kok Sekarang Mau? Ini Videonya!)
Nenek bernama Zhang berusia 80 tahun dari Shantou, Provinsi Guangdong, China ini mengalaminya.
Bahkan, di usia yang senja, dia mendapat perlakuan yang membuat hati miris.
Tak satu pun dari anak-anaknya yang mau merawatnya, bahkan cenderung melentarkan dirinya.
Seperti dilansir theepochtimes, kehidupan Zhang yang telantar terungkap saat dirinya dibawa ke rumah sakit.
Dia dirawat karena bagian bokongnya bernanah ketika jatuh dari tempat tidur.
Selama mengalami sakit ini, tak ada sedikit pun keingingan putra sulungnya untuk sekadar menjenguk.
Malahan, anaknya tersebut mengucapkan perkataan yang tidak pantas.
“Ya sudah kalau sudah mati, tinggal dibakar, buang saja." ujarnya.
(BACA JUGA: Pulau Ini Terlarang Bagi Orang Luar, Karena Kamu Bisa Mati Jika ke Pulau Ini)
Sebelumnya, Zhang bersama suami Luan Mei yang telah meninggal tinggal di kawasan distrik Chao Yang, Shantou.
Mereka dikaruniai 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan yang masing-masing sudah berkeluarga.
Menurut penuturan Zhang Luan-mei, putra sulungnya yang berusia 55 tahun tidak pernah merawatnya.
“Sepeser pun tidak penah dia berikan untuk saya berobat. Dengan bantuan dua potong kayu sebagai penopang, saya mengemis di jalan."
"Beberapa orang yang baik hati memberikan sedikit uang setelah mendengar kondisi yang saya alami,” paparnya.
Pada awal April lalu, nyonya Zhang terjatuh, kepalanya cedera, terbaring sakit di rumah sendirian.
Ah Lian, putri bungsunya yang bekerja di luar daerah segera pulang ke rumah begitu mendengar kabar ibunya yang sakit.
Melihat bokong ibunya yang sudah bernanah, Ah Lian dan suaminya kemudian membawa ibunya ke rumah sakit.
“Kakak laki-laki saya tidak pernah menjenguk sejenak pun juga, tidak pernah peduli, apalagi memberi uang. Ia bilang ya sudah kalau mati, bakar dan buang saja,” kata Ah Lian.
Sementara kakak kedua pernah menjenguk ibu, namun karena pernah bertengkar dengan suami Ah Lian, tak lama kemudian ia langsung pergi.
Sudah berulang kali Ah Lian menelepon kakak sulungnya, tapi selalu ditolak kakaknya dengan berbagai alasan.
“Saya dan suami bekerja di luar daerah, hidup kami juga sangat sederhana." kata Ah Lian.
Setelah ibu jatuh sakit, biaya pengobatan semuanya berkat sumbangan dari orang-orang yang bersimpati.
Sementara biaya pengobatan ibu Zhang akan memakan waktu yang sangat lama, khawatir tidak sanggup merawatnya seorang diri.
Berharap kedua kakak laki-laki dan kakak perempuan saya bisa menjaga ibu secara bergantian. (Tribun Sumsel/Mochamad Krisnariansyah)