Find Us On Social Media :

Tak Tahan Jalani Asmara Sadomasokhis, Mahasiswi Cantik Ini Pilih Bunuh Diri

By Jayeng, Senin, 29 Mei 2017 | 05:06 WIB

Ilustrasi

Grid.IDKisah pilu Emily Drouet (18), ini menjadi bukti bahwa kekerasan tidak hanya terjadi pada pasangan yang sudah menikah, tapi di kalangan remaja yang tengaj menjalin asmara.

Emily Drouet diketahui bunuh diri, pada Maret 2016 lalu, setelah mengirimkan sebuah foto selfie dirinya ke temannya.

Foto selfie terakhir yang diambil Emily itu begitu menyedihkan.

( BACA JUGA : Sering Dibully Karena Wajah Kekasihnya, Jawaban Wanita ini Menohok Netizen )

Ia memperlihatkan pipi kanannya, yang terlihat memerah. 

Tanda merah itu ada setelah ia ditampar oleh kekasihnya, Angus Milligan.

Diduga, mahasiswi hukum dari Glasgow, Skotlandia, ini, bunuh diri setelah tak tahan menjalani hubungan asmara bersama Angus yang ringan tangan.

Dilansir The Daily Record, Angus disebut-sebut menjadi alasan utama Emily nekat bunuh diri.

Ia dikabarkan suka menyiksa Emily.

Meski belum menikahinya, tapi dia tak ragu menampar Emily, bila menurutnya Emily berbohong.

Yang memprihatinkan, Angus diduga mengalami kelainan sadomasokhis.

Kondisi ini adalah sebuah kelainan seksual dimana pengidapnya mendapat kepuasan dengan cara memberi atau menerima rasa sakit terhadap pasangannya.

Angus disebut kerap memaksa Emily untuk berhubungan intim dengan pria lain.

Melihat Emily berhubungan seks dengan pria lain, disebut memberi kepuasan bagi Angus.

Ia juga pernah memberi Emily kado ulang tahun berupa alat bantu seks berbau sadomakhosis.

Sungguh,sebuah kado ulang tahun yang tak lumrah di kalangan remaja. 

Angus sendiri akhirnya didakwa bersalah oleh pengadilan.

Ia terbukti melakukan kekerasan baik verbal maupun fisik, serta mengancam keselamatan hidup Emily.

Vonisnya akan dibacakan pengadilan pada 5 Juli 2017. 

Orangtua Emily, Fiona dan Germain Drouet, menyebut hati mereka terluka setiap kali bicara soal Emily.

Tapi mereka memutuskan untuk menceritakan semuanya, agar kisah ini menjadi pelajaran kepada para remaja.

Menurut Fiona, kisah pilu ini terjadi karena Emily tak pernah membicarakan apapun terkait hubungan asmaranya.

Dia mengingat, saat Angus datang ke rumah, Emily begitu tampak tertekan dan tak bahagia.

Emily hanya menjawab seperlunya saja, ketika Angus menanyakan sesuatu.

"Aku ingin melompat masuk ke dalam foto Emily yang terluka itu, lalu memeluknya. Aku ingin memberitahunya, andai dia bicara kepada kami, maka banyak yang akan menolongnya ketika itu," ujar Fiona.

Fiona masih menyesalkan hubungan Emily bersama Angus.

Menurut Fiona, andai anaknya tak bertemu dengan Angus, ia yakin anaknya tak akan mati sia-sia. (*)

(Aji)