Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya
Grid.ID – Mainan kecil yang diputar-putar ini dinamakan Fidget Spinner, mainan ini lagi heboh di kalangan anak-anak maupun remaja.
Konon mainan ini bisa menenangkan jiwa dan pikiran yang sedang stres.
Bahkan disebut-sebut bahwa fidget spinner juga bisa membantu anak dalam fokus belajar.
(BACA JUGA: Pulau Ini Terlarang Bagi Orang Luar, Karena Kamu Bisa Mati Jika ke Pulau Ini)
Benarkah demikian?
Menurut Victoria Prooday yang merupakan ahli terapi anak dari Toronto, Kanada, mengatakan bahwa pendapat yang mengatakan bahwa mainan tersebut bisa membantu anak itu tidaklah sepenuhnya benar.
Otak manusia itu sangat rumit dan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri tergantung dari lingkungan di sekitarnya.
Kita hidup di dunia yang dapat memberikan otak kita rasa kepuasan secara instan, lewat teknologi maupun hiburan.
Rasa puas tersebut bekerja layaknya obat yang langsung dapat membuat hati kita senang.
Semakin banyak rasa puas yang kita dapatkan, maka otak kita akan semakin kecanduan dengannya.
(BACA JUGA: Satu Masjid Gempar, Saat Sujud Salat Isya, Terdengar Suara : Akulah Tuhan, Sembahlah Aku)
Anak-anak zaman sekarang telah terprogram untuk mencari kepuasan secara instan.
Semua akibat teknologi yang demikian canggih, seperti iPad, videogames, smartphone, dan internet, melahirkan generasi baru yang sangat membutuhkan kepuasan instan.
Mereka cepat bosan, dan tidak bisa fokus dalam mengerjakan satu hal.
Itu diperparah dengan ulah orang tua yang menjejalkan teknologi sebagai pengalih perhatian mereka.
Contohnya seperti saat di restoran, ketika sang anak terlihat mulai bosan dan rewel, maka orang tua memberikan iPad untuk mengalihkan perhatian mereka.
Akibatnya, anak-anak generasi sekarang datang ke sekolah tapi tidak memiliki kemampuan emosi untuk ‘belajar’.
(BACA JUGA: Iklan di Bulan Ramadan Ini Dijamin Bakal Bikin Air Matamu Menetes, Salut Sama yang Buat)
Otak mereka tidak bisa berfungsi dalam kondisi yang monoton, sehingga mereka selalu butuh stimulasi tambahan agar dapat tertarik untuk belajar.
Sayangnya dunia nyata tidaklah seperti videogames yang penuh stimulasi, sehingga mereka sering kali frustrasi ketika kebosanan melanda.
Kalau dibandingkan dengan keramaian yang ditawarkan layar smartphone kita, maka dunia nyata akan terasa hambar dan membosankan.
Padahal hidup membutuhkan otak kita untuk menyesuaikan diri untuk melewati kebosanan tersebut, sayangnya anak-anak kita tidak bisa mengatasi hal tersebut karena sudah terbiasa distimulasi dengan hal-hal yang memberikan kepuasan instan.
(BACA JUGA: Kisah di Balik 9 Artis Cantik Indonesia Menjadi Mualaf, Ada yang Diminta Khatam Quran Dulu Sebelum Menikah)
Dengan adanya Fidget Spinner ini, kita membawa otak mereka ke level baru dalam mencapai kepuasan instan.
Seringkali demi membahagiakan anak, kita penuhi permintaan mereka dengan membelikan mereka barang yang mereka pinta, lagi dan lagi.
Tanpa memikirkan apakah barang tersebut adalah barang yang mereka butuhkan.
Ketika mereka bawa mainan ini ke dalam kelas sekolah, maka otak mereka akan terus distimulasi seharian penuh karena keseruan yang mereka dapatkan saat memutar mainan tersebut.
Semakin besar stimulasi ke otak mereka, maka makin bertambah pula kebutuhan mereka, serta semakin berkurang pula kemampuan emosi mereka untuk menghadapi kebosanan.
(BACA JUGA: Hasil Penelitian di Amerika : Tahun 2100, Inilah Agama yang Paling Banyak Dipeluk di Bumi)
Memang ada beberapa anak yang memiliki kebutuhan khusus yang memerlukan dosis stimulasi yang lebih tinggi dari anak-anak biasa, namun jumlahnya tidaklah banyak.
Anak-anak sekarang justru butuh bantuan untuk dapat berkonsentrasi, dan butuh menenangkan otak mereka agar mereka dapat lebih cepat beradaptasi menghadapi kebosanan.
Jika menurutmu anakmu butuh Fidget Spinner untuk tenang dan konsentrasi, sebaiknya kamu lakukan hal di bawah ini daripada memberikan mereka mainan tersebut:
1. Ajarkan anakmu bahwa ‘bosan’ itu adalah fase normal dalam kehidupan. Bantu mereka mengenali tanda-tanda kebosanan dan bagaimana strategi untuk mengatasi kebosanan.
2. Jangan merasa bahwa kamu sebagai orang tua itu wajib ‘menghibur’ anak-anak. Biarkan mereka menemukan cara untuk menghibur diri sendiri.
3. Hindari penggunaan teknologi untuk mengalihkan perhatian mereka. Ajari anakmu untuk duduk tenang saat di restoran sampai semua orang selesai makan. Usahakan kamu juga tidak memegang smartphone saat bersama mereka.
(BACA JUGA: Iklan di Bulan Ramadan Ini Dijamin Bakal Bikin Air Matamu Menetes, Salut Sama yang Buat)
4. Ajak anak kamu untuk bermain di luar, terutama di taman yang hijau.
5. Ajak mereka beraktivitas dengan durasi yang panjang, seperti bersepeda atau jalan hiking.
6. Putarkan musik yang bernada tenang, baca buku, menggambar, atau bermain board games bersama.
7. Tidurkan mereka di kamar yang bebas dari teknologi.
8. Ajari anakmu untuk mengerjakan hal yang monoton, seperti merapihkan tempat tidur, memasak, melipat baju, dan sebagainya.
Ingat, masa depan mereka berada di tanganmu. (*)