GRID.ID - Sudah punya jadwal Imsakiyah Ramadan dong?
Yup, menempel jadwal imsakiyah, seakan sudah jadi tradisi wajib buat orang Indonesia.
Jadwal ini berisi panduan waktu masuk imsak, waktu berbuka, dan waktu menjalankan salat wajib.
Di koran, atau majalah, jadwal imsakiyah sering dicetak besar-besar, tentu dengan bumbu iklan yang menjadi sponsornya.
Tapi, tahukah ladies bagaimana sih sejarahnya jadwal imsakiyah ini dibuat?
Darimana tradisi ini?
Dilansir oleh media Al Arabiya, ternyata jadwal imsakiyah ini bukan berasal dari Arab Saudi.
Ahli sejarah dan budaya Timur Tengah, Wassim Afifi, mengatakan, tradisi ini bermula dari negara Mesir.
Jadwal imsakiyah ternyata sudah dicetak sejak tahun 1846.
Jadwal Imsakiyah dicetak di sebuah percetakan, dan ketika itu namanya adalah 'Imsakiah Wali al-Nuam'.
Pada awalnya, dicetak di kertas kuning berukuran 27 x 17 cm.
Di atas jadwal, ditulis hari pertama ramadan ketika itu adalah hari Senin, dan keterangan bahwa hilal terlihat selama 35 menit.
Ada juga gambar Muhammad Ali Pasha dalam cetakan tersebut.
Muhammad Al? Pasha atau Mehmet Ali Pasa dalam bahasa Turki, adalah pemimpin besar Mesir dan Sudan.
Dia dianggap sebagai Bapak Pendiri Mesir Modern.
Wassim menambahkan, di dalam jadwal Imsakiyah ada tabel besar yang menampilkan waktu salat dan sahur dan berbuka untuk setiap hari Ramadan.
Jadwal ini kemudian dibagikan ke setiap kantor pemerintahan.
Untuk itulah, dalam tiap lembarnya, ada peringatan agar tiap pegawai tidak melalaikan kerja meski sedang berpuasa.
Setiap pagawai pemerintah diwajibkan untuk membagikannya pula.
Nah, baru antara tahun 1920 dan 1940, jadwal ini digunakan tidak hanya untuk kantor pemerintahan.
Jadwal Imsakiyah akhirnya digunakan untuk kepentingan iklan.
Yang pertama melakukannya, adalah percetakan Egyptian Renaissance Statue, pada 1929.
Mereka membagikan jadwal ini gratis, tapi di dalam lembar, mereka mempromosikan bahwa mereka menerima jasa percetakan untuk segala jenis buku.
Lalu, pengusaha Yahudi, yakni Daoud Adas, juga memanfaatkan lembar ini.
Dia membagikan jadwal Imsakiyah untuk mempromosikan tokonya.
Bahkan Daoud Adas membuatnya lebih kreatif.
Dia juga memberi pesan soal kebaikan dan manfaat berpuasa.
Ditambah lagi soal doa-doa yang disarankan ketika menjalani puasa.
Lewat jadwal ini, Daoud Adas kemudian berpromosi, bahwa segala kebutuhan makanan untuk bulan puasa, ada di tokonya.
Ketika itu, jadwal imsakiyah milik Daoud Adas dapat dengan mudah ditemui dimanapun.
Rahasianya, dia tidak hanya membagikannya secara gratis, ke para pelanggan tokonya.
Tapi, ia juga membagikannya ke jamaah masjid, juga orang-orang di jalan.
Menurut Wassim, jadwal imsakiyah yang dibagikan oleh Daoud Adas inilah, yang pada akhirnya, menjadi inspirasi dicetaknya jadwal imsakiyah yang kita temui sampai saat ini.