Grid.ID - Mohamed Ismail Aly adalah orang pertama yang mengoperasi dan melakukan pembedahan pada korban bom Manchester, Minggu 921/05) yang tiba di rumah sakit Salford Royal.
Saat korban tiba di rumah sakit pada hari Senin malam karena istri yang bangga mengatakan 'Orang Muslim merasakan sakit yang sama dan terluka seperti orang lain'
Istri Mohamed Ismail Aly telah menulis surat emosional kepada media di Inggris, Manchester Evening News tentang pekerjaan suaminya dalam menyelamatkan nyawa anak-anak setelah serangan teror tersebut.
Ia dengan bangga mengatakan bahwa orang muslim juga merasakan sakit yang sama dan terluka seperti orang lain.
(BACA JUGA Mulai Terkuak, Inilah Pengakuan Teman dan Keluarga Pelaku Bom Manchester, Biadab!)
Sobia Aly, Istri Mohamed Ismail Aly, menulis surat yang isinya sebagai berikut.
Saya merasa harus menulis surat ini bahwa suami saya, Mohamed Ismail Aly adalah Konsultan Burns and Plastic Surgeon di rumah sakit anak di Manchester.
Dia adalah ahli bedah pertama yang mengoperasikan beberapa korban di ruang operasi mulai hari senin malam hingga beberapa dalam minggu terakhir ini.
Beberapa korban juga masih harus berkonsultasi dengannya selepas operasi dan ada juga yang masih harus masuk kembali ke ruang operasi.
Kejadian pada hari Senin telah mengejutkan bangsa dan saya sangat ingin masyarakat tahu bahwa seorang ahli bedah muslim telah bekerja tanpa lelah untuk menyelamatkan nyawa anak-anak korban bom.
Sebenarnya ada beberapa ahli bedah muslim di bidang bedah plastik dan ortopedi yang telah merawat korban.
Suami saya dan saya serta rekan-rekan sejawatnya sesama muslim terkejut dan benar-benar jijik dengan tindakan pelaku bom, Salman Abedi.
Saya pikir sangat penting bahwa masyarakat mengetahui bahwa rumah sakit telah melakukan pekerjaan yang menakjubkan.
Di balik ruang operasi berdiri seorang ahli bedah muslim asal Mesir yang telah mengabdikan hidupnya untuk menyelamatkan anak-anak korban bom.
(BACA JUGA Wow, Indra Bekti Merekam "Video Kejadian" Langsung Peledakan Bom Kampung Melayu )
Sekilas tentang dokter bedah berdarah Mesir
Mohamed Ismail Aly (43) pernah mengoperasikan dan merawat tentara Inggris yang terluka di Afghanistan.
Dia tinggal di Hale, Trafford dan rutin mengunjungi keluarganya di Newcastle setiap akhir pekan.
Istrinya Sobia Aly (38) mengungkapkan bagaimana dia mengatakan kepada anak perempuannya yang berusia lima tahun bahwa ayahnya telah membantu orang-orang.
Aly menambahkan bahwa dia tidak bisa pulang ke keluarganya dan sangat merasakan kesedihan terhadap kejadian minggu lalu.
"Saya ingin masyarakat tahu bahwa begitu banyak orang muslim merasakan rasa sakit dan sakit sama seperti orang lain. Saya tidak terhalang untuk pindah ke Manchester," ujar Sobia.
"Kami akan terus berdiri bersama-sama dan semua ahli bedah muslim akan melanjutkan pekerjaan mereka dengan baik. Mudah-mudahan kita semua bisa melewati kejadian ini dan hatiku merasakan kesedihan serupa dengan semua keluarga yang telah kehilangan orang yang dicintai," kata Sobia yang dikutip dari Manchestereveningnews
Saat kejadian, dokter bedah ini ditelpon oleh pihah rumah sakit sesaat ada berita tentang serangan bom bunuh diri.
Begitu sampai di rumah sakit, korban yang masuk langsung ditanganinya.
"Semua tim dipanggil karena skala insidennya besa dan kami telah melakukan banyak latihan sepanjang tahun tentang insiden korban berat dan ini telah banyak membantu sehingga proses pertolongannya tidak terhambat," ujar Mohamed Ismail Aly.
(BACA JUGA Ada Kejadian Bom, Inilah Cara Bijak Menjelaskan ke Anak-Anak)
Dia mengungkapkan bahwa dia mengoperasi pasien pertamanya pada pukul 1 pagi dini hari.
"Kami belum menyimpan catatan akurat tentang berapa banyak operasi yang telah kami lakukan tapi sudah seharian penuh saya melakukan operasi," katanya.
Dia menggambarkan banyak korban terluka dengan ragam luka sehingga ada yang masih dirawat dan ada juga yang diperkenankan untuk melakukan rawat jalan.
"Tapi moral dan profesionalisme rekan kerja saya dan semua orang di rumah sakit telah menjadi teladan dalam kondisi yang sangat sulit.. Orang-orang yang secara emosional tampak terguncang coba untuk kami memberikan perawatan yang sempurna," ujarnya. (*)