Grid.ID-Artis senior Yana Zein baru saja meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker.
Segala usaha dan dana telah diupayakan habis-habisan untuk berobat, bahkan hingga berobat ke Guangzhou China.
Ya, kanker payudara memang mengerikan dan menjadi mimpi buruk para wanita.
(BACA JUGA Ternyata Dibalik Ketergarannya Ada Penyesalan Dihati Kedua Putri Yana Zein )
Lalu, sebenarnya siapa saja sih mereka yang berisiko tinggi akan terkena kanker payudara.
Dilansir dari Cancer.org, ini dia faktor risiko seseorang bisa terkena kanker payudara.
1. Jenis Kelamin.
Kanker payudara bisa terjadi pada pria dan wanita.
Namun wanita 100 kali lebih berisiko terkena kanker payudara.
Hal ini akibat hormon estrogen dan progesteron pada wanita yang lebih tinggi.
(BACA JUGA Ini Penyebab Ria Irawan, Rima Melati, Jupe dan Renita Terkena Kanker Berat: Ada yang Akibat Diet )
2. Usia.
Semakin tinggi usia maka semakin besar risiko terkena kanker payudara.
Usia < 45 Tahun : 1 dari 8 kasus
Usia > 55 tahun : 2 dari 3 kasus
(BACA JUGA Miris, Lama Menunggu Jadwal, Pasien BPJS Penderita Kanker Menghembuskan Nafasnya )
3. Resiko Keturunan
Sebanyak 5-10 persen kasus kanker payudara di alami karena adanya faktor bawaan genetik (keturunan) dari orang tua.
4. Riwayat Keluarga.
Memiliki hubungan darah langsung dengan anggota keluarga yang terkena kanker payudara, bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara 2 kali lipat.
(BACA JUGA Tubuh Bergelambir? Yuk Usir Dengan Buahan Super Ini )
5. Sejarah penderita kanker payudara diri sendiri.
Mereka yang telah terkena kanker payudara, memiliki risiko 3 – 4 kali lipat terkena atau berkembangnya kanker baru.
Hal ini karena pengobatan tak akan bisa menjangkau sel-sel kanker 100 persen.
Selalu ada saja sel-sel kanker yang masih bisa hidup dan berkembang ke organ yang lain.
(BACA JUGA Natasha Rizky Bilang Dirinya Mirip Artis Korea Ini, Menurut Kamu? )
6. Periode menstruasi.
Wanita yang telah mens sebelum usia 12 tahun atau menopause setelah umur 55 tahun, memiliki risiko yang tinggi.
Faktor risiko di atas memang tidak dapat kita hindari karena memang bawaan.
Namun setelah tahu bahwa kita berisiko tinggi, tentu gaya hidup sehat harus diterapkan, agar risiko penyakit kanker itu tak jadi datang. (*)