"Kami datang untuk meminta berkah. Berdasar keyakinan kami, dia adalah jelmaan Dewa Wisnu. Kami yakin ini karakter yang sama yang disebutkan dalam Bhagavata Puran, sebuah kitab Hindu," ujar Mahesh Kathuria (50), seorang pengusaha lokal.
Pengelola peternakan sapi, Raja Bhaiya Mishra (55), mengaku senang bahwa tempatnya menjadi kelahiran sapi itu.
"Sebuah keajaiban sapi ini lahir di sini. Ribuan orang datang untuk melihatnya,"
Karena dianggap sebagai titisan dewa, sapi mati itu tidak dikubur.
Raja Bhaiya mengaku akan mengkremasinya.
"Kami akan mengkremasinya tiga hari lagi, dan sebuah kuil akan dibangun untuk memujanya," kata Raja.
Di sisi lain, kalangan ilmuwan menyebut masyarakat setempat terlalu menghubungkan kelahiran sapi itu dengan masalah klenik dan keagamaan.
Veteranian senior India, Dr Ajay Deshmukh, mengatakan, kelahiran sapi itu karena masalah gen saja.
"Ini adalah sebuah kasus anomali dalam anatomi hewan. Jika gen tidak berkembang normal, maka akan terjadi pembentukan fisik yang tak sempurna. Tak ada hal klenik di kasus ini," kata Dr Ajay.