Grid.ID - Bintang film Shameless, Tina Malone, belum kapok melahirkan meski usianya sudah tergolong tua.
Setelah melahirkan putrinya bernama Flame saat usianya 50 tahun, Tina masih ingin hamil lagi.
Tina kini berumur 54 tahun dan bersuamikan Paul yang baru 35 tahun.
"Beberapa orang mungkin akan menuduh saya egois dan tak bertanggung jawab karena masih mau memiliki anak di usia 54 tahun," kata Tina Malone.
"Mereka mungkin akan menghina saya, meski saya akan melakukan seks selektif dalam usaha hamil lagi. Tapi, saya tak melahirkan dua anak untuk apa yang mereka pikirkan," lanjutnya.
Saat hamil Flame, Tina sudah menjadi berita hangat karena dalam usia yang tak layak hamil.
Namun, ternyata Tina belum mengalami masa menopause.
Flame sekarang sudah besar dan menurut Tina membutuhkan seorang adik.
Dari perkawinan sebelumnya, Tina memiliki anak bernama Danielle yang sudah berumur 35 tahun, seusia suaminya yang sekarang.
"Saya melakukan hal ini (hamil lagi) untuk Flame dan suamiku, bukan untuk saya sendiri. Saya sehat dan seorang ibu yang brilian," ujar Tina Malone.
Tina menikahi Paul yang mantan tentara itu pada 2009.
Mereka memanfaatkan teknologi IVF (In Vitro Fertilization) atau semacam bayi tabung di Siprus pada 2013.
Sperma Paul akhirnya berhasil membuahi telur Tina dan lahirlah Flame.
Saat melahirkan Flame, Tina memiliki risiko terkena pre-eclampsia yang cukup berbahaya.
Meski begitu, Tina merasa yakin masih bisa hamil dan melahirkan lagi dengan baik.
"Kami masih memiliki 8 embrio yang dijaga di Siprus. Setiap saya ke sana, saya menangis dan mengatakan kepada Paul, 'Tolong, izinkan aku hamil lagi.' Tapi, tak mau hidup saya terancam," kata Tina kepada Sunday People.
Tina sering memiliki masalah kesehatan. Pada 2015, salah satu payudaranya meletus.
Itu akibat payudara inplantnya rusak. Dia terpaksa dirawat intensif.
Maka, Paul tak mengizinkan Tina hamil lagi karena takut nyawanya terancam.
"Saya tak bisa membiarkan Tina hamil lagi dengan risiko besar. Flam dan saya sudah sangat menintainya. Tapi, di sisi lain, embrio itu sebagian adalah darah saya juga dan memiliki potensi menjadi saudara Flame," gundah Paul.
Namun, rupanya mereka akhirnya memutuskan untuk memiliki anak lagi.
Meminjam rahim
"Ketika kami ke sana (Siprus) dan bertemu ahli bedah, mereka mengatakan bahwa jika ada ibu pengganti untuk pembuahan dan pertumbuhan embrio mereka, maka saya bisa memiliki anak lagi," ujar Tina.
Maka, embrio itu tinggal ditaruh di rahim orang yang mau mengandungnya sampai kelahirannya.
Toh, embrio itu berasal dari sperma Paul dan telur Tina.
"Mata saya langsung terbelalak, seperti menang lotere. Anak ini nanti untuk Flame. Ia akan menjadi saudaranya kandung Flame dan anak kandung suami saya juga," kata Tina.
Tina dan Paul mengaku grogi saat bertemu wanita yang siap mengandung embrio mereka.
"Wanita itu bersedia mengandung sebagai pekerjaan," jelas Tina.
"Disediakan apartmen, makanan, dan segalanya. Paul dan saya akan berada di sana saat embrio dimasukkan ke rahimnya. Setiap pekan saya akan mengunjunginya. Kami juga bisa bersamanya ketika wanita itu melahirkan," tambahnya.
"Saya bahagia memiliki suami yang mencintai saya, meski lebih muda 20 tahun," katanya.
"Mungkin saya akan hidup sampai usia 104 tahun. Jika tidak, setidaknya Flame akan memiliki saudara dan Paul punya dua anak, bukan hanya satu," tutupnya. (*)