Grid.ID - Ada tiga model kendaraan yang saat ini paling banyak dijual agen pemegang merek (APM), yakni MPV, hatchback dan SUV.
Dari ketiga model tersebut, SUV khususnya Big SUV mempunyai dimensi paling besar.
Ini mempengaruhi naluri mengemudi di jalan.
(BACA JUGA: Cuaca di Jakarta dan Manokwari Diramalkan Akan Menjadi Berbahaya Mulai dari 5 Tahun Lagi)
Padahal model ini lagi digemari karena posturnya yang gagah dan keren.
Makanya, sebelum mengemudikannya kamu harus paham beberapa hal mengenai mobil jenis ini.
Jangan sampai bikin repot dan celaka hanya karena masalah sepele.
Berbeda dengan Compact SUV yang memiliki dimensi bodinya lebih kompak, mengendarai Big SUV perlu perlakuan berbeda.
Selain dimensi, bobotnya yang lebih berat membuat Big SUV memiliki potensi bahaya lebih besar.
(BACA JUGA: Amazing! Tubuh Wanita Tetap Indah Walau Usianya Sudah 70 Tahun, Ternyata Ini Rahasianya )
Menurut Marcell Kurniawan, Training Director Real Driving Center (RDC), mengendarai Big SUV ada beberapa trik yang harus kamu perhatikan.
Paling utama adalah hindari pergerakan mendadak seperti menikung atau berpindah jalur.
“Ketika pengemudi Big SUV melakukan pergerakan mendadak paling terasa adalah efek limbung karena titik gravitasi yang berubah secara mendadak,” paparnya.
Big SUV potensi besar untuk mengalami body roll.
Bodi mobil tinggi seperti Big SUV sering kali terasa gejala ini dimana mobil terasa miring ketika berada di tikungan.
Risikonya mobil bisa terguling kalau kamu nggak bisa mengantisipasi.
(BACA JUGA: Bahaya Fidget Spinner Bagi Anak, Berikut 8 Tips Untuk Orang Tua Demi Masa Depan Anak)
Untuk kasus tersebut yang bisa dilakukan adalah mengurangi kecepatan sebelum menikung.
Walaupun kondisi jalan cukup lengang, jangan nekat untuk menikung dalam kecepatan tinggi karena body roll akan sangat terasa.
Dimensi yang besar juga membuat visibilitas kamu jadi terbatas.
Nggak heran bila blind spot lebih banyak ditemukan ketika mengemudi Big SUV dibandingkan model kendaraan lain.
Blind spot adalah titik di luar mobil kamu yang nggak bisa terlihat lantaran keterbatasan daya pandang mata.
(BACA JUGA: Mukjizat, Bayi Ini Tumbuh Normal Setelah Lahir Prematur dan Dokter Bilang Ukurannya Terlalu Kecil Untuk Hidup)
Menurut Marcell, untuk mengatasi blind spot ini pengemudi harus lebih sering menggerakkan mata dan melihat spion.
Jangan lupa sebelum mulai mengemudi, atur posisi kaca spion dengan benar.
“Lakukan selalu shoulder check saat pindah lajur, berputar arah atau di persimpangan,” sarannya.
Kamu juga dituntut lebih berhati-hati dengan kendaraan yang lebih kecil dimensinya.
Tidak mengebut dan ugal-ugalan menjadi salah satu poin penting agar mengetahui ada kendaraan apa saja di sekitar mobil kamu.
Pun ketika kamu memarkir Big SUV dihimbau untuk lebih berhati-hati.
Bila perlu turunkan sudut spion lebih ke bawah agar terlihat bodi mobil yang jangkung.
Untuk acuan bisa juga menggunakan pilar A dan B.
(BACA JUGA: Pulau Ini Terlarang Bagi Orang Luar, Karena Kamu Bisa Mati Jika ke Pulau Ini)
Khusus untuk berputar arah, ambil jarak yang luas dari sisi berlawanan.
Misal ingin berputar arah ke kanan, maka ambil sisi kiri agar radius putar cukup untuk bodi mobil yang besar.
Namun tetap perhatikan situasi dan kondisi sekitar mobil kamu.
Selain gaya mengemudi yang berbeda, kamu juga bisa memanfaatkan fitur-fitur canggih untuk meningkatkan keamanan saat di jalan, walau tidak 100% fitur tersebut bisa menyelamatkan kamu.
Berita ini dipublikasikan Autobild.co.id dengan judul: Tips Aman Mengemudikan SUV (http://autobild.co.id/Tips/Road-Safety/Tips-Aman-Mengemudikan-Suv)
(Penulis: Autobild.co.id/ Akbar Keimas)