Grid.ID - Sejauh ini, NASA telah meluncurkan berbagai misi menembus luar angkasa yang sukses.
Mereka pernah mengirimkan manusia ke bulan hingga menembus cincin Saturnus.
Kali ini, wahana antariksa badan penerbangan dan antariksa Amerika Serikat tersebut menantang dirinya untuk "menjilat" matahari.
Diumumkan secara resmi pada Rabu (31/5/2017), NASA mengganti nama misi ini dari Solar Probe Plus menjadi Parker Solar Probe.
Nama tersebut merupakan wujud penghormatan terhadap ilmuwan astrofisika Eugene Parker dari University of Chicago.
Dialah yang memprediksikan adanya angin matahari, sebuah arus partikel bermuatan yang terus menerus mengalir dari matahari, pada tahun 1958.
Dengan penggantian nama ini, NASA telah menamai sekitar 20 misi luar angkasa dari nama para ilmuwan.
Dari semua itu, Teleskop Luar Angkasa Hubble mungkin menjadi contoh yang paling terkenal.
Parker mendapat keistimewaan ini pada usianya ke-89 tahun.
Ia juga menjadi ilmuwan pertama yang dirayakan namanya oleh NASA saat masih hidup.
”Saya merasa sangat terhormat untuk dikaitkan dengan misi penelitian luar angkasa yang heroik ini,” kata Parker saat konferensi pers di University of Chicago.
Parker Solar Probe sendiri merupakan misi ambisius yang menghabiskan biaya 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 19,9 triliun.